DEMOKRASI.CO.ID - Seiring dengan melambungnya harga dolar terhadap nilai tukar regional, perdagangan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi kembali melemah.
Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI), posisi Rupiah saat ini di level 14.798.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Atiston Tjandra menuturkan, pagi ini terlihat dolar masih menguat terhadap nilai tukar regional.
Dikatakan, kenaikan dolar Paman Sam tersebut dipicu oleh kekhawatiran terhadap memanasnya hubungan AS dan Tiongkok.
Seperti diketahui, pemerintah AS berencana memblokir perdagangan dengan perusahaan semikonduktor terbesar Tiongkok.
Indikasi pemulihan ekonomi AS sendiri juga dinilai membantu penguatan dolar AS. Data-data indeks aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari proyeksi di pekan lalu.
Selain itu, bank sentral global memangkas suku bunga untuk mengatasi krisis virus Covid-19. Kini, investor terfokus pada keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa yang akan diumumkan Kamis mendatang
“Rupiah berpotensi tertekan hari ini di kisaran 14.650-14.850,” tandasnya.