DEMOKRASI.CO.ID - Putra Amien Rais, Mumtaz Rais kembali membuat heboh. Ia mengaku menginstruksikan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN di seluruh Indonesia agar membuka lowongan kerja OB (office boy).
Lowongan OB ini dibuka untuk merekrut mantan pengurus PAN loyalis Amien Rais, seperti mantan Ketua DPW PAN Yogyakarta, Nazaruddin dan mantan Ketua DPP PAN, Agung Mozin.
Hal itu dikatakan Mumtaz Rais saat diwawancara oleh Rosianna Silalahi dalam program acara Kamar Rossi.
“Setiap saya muter ke struktur wilayah PAN di seluruh Indonesia, saya selalu menyarankan kepada ketua wilayah yang terpilih untuk membuka seluas-luasnya lowongan OB di tiap-tiap DPW supaya yang ceplas-ceplos seperti Nazaruddin dan Agung Mozin itu bisa mendaftar dan harus diterima jadi OB,” ucap Mumtas.
Menurut Mumtaz, meski hanya sebagai OB, pekerjaan itu tetap harus disyukuri oleh Nazaruddin dan Agung Mozin.
“Harus disyukuri, semua jenis pekerjaan di era pandemi seperti ini yang telah berimbas pada sektor ekonomi, pastilah sangat berarti,” imbuhnya.
Mumtaz juga menyebut bahwa bahwa sikap keras ayahnya, Amien Rais membuat elit Muhammadiyah kesal. Padahal, PAN tidak bisah dipisahkan dengan Muhammadiyah.
“PAN ini tulang belakangnya, backbon-nya adalah Muhammadiyah. Dan hari ini Muhammadiyah, mohon maaf nih, sudah agak kesal dengan sebelah sana. Kenapa? Karena setiap Pak Amien itu bicara di publik berceramah, suka bicara kata-kata yang agak nyerang,” ujar Mumtaz.
Mumtaz mengutip pernyataan Amien Rais yang membuat Muhammadiyah kesal. “Awas Muhammadiyah itu, Ketua Umumnya Haedar Nasir. Pak Haedar Nasir kalau sampai mendukung rezim ini maka akan saya jewer,” kata Mumtaz mengutip pernyataan ayahnya.
“Jadi mohon maaf nih, Muhammadiyah itu sudah sebel dengan orang-orang yang keras-keras itu. Dikit-dikit jewer, dikit-dikit jewer,” tambah Mumtaz.
Rosianna Silalahi lantas memotong pernyataan Mumtaz. Sebab, ucapan Mumtaz sama saja dengan menyerang ayahnya sendiri.
“Tapi kan yang keras-keras itu Pak Amien Rais, it’s your father. Itu ayahnya Mas Mumtaz,” kata Rossi.
Mumtaz lantas menjawab bahwa dia menghormati sikap ayahnya. Bagi Mumtaz, Amien Rais tidak hanya sebagai ayah biologis, tapi juga ayah ideologis.
“Bukan hanya ayah biologis, tapi juga ayah ideologis. Pak Amien ini sama sekali gak salah, sama sekali gak salah. Beliau adalah professor politik, pasti penuh dengan hitungan matematika politik,” jawab Mumtaz.
“Tapi yang masalah ini adalah yang disebut loyalis itu lho. Loyalis gak ada loh, yang ada itu pembisik Amien Rais. Orangnya itu-itu aja,” tandas Mumtaz Rais.
Selengkapnya simak wawancara Mumtaz Rais berikut ini: