DEMOKRASI.CO.ID - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul tidak mau ketinggalan merespons pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Ruhut bahkan berani mengeluarkan pernyataan yang sangat menohok kepada Gatot.
Salah satu hal yang menjadi sorotan Ruhut ialah pernyataan Gatot yang mengaitkan penggantian dirinya dari kursi Panglima TNI dengan instruksi menonton film G30S/PKI.
“Jadi, Gatot, kalau kita (pensiunan tentara) sudah menjadi seorang purnawirawan, sebaiknya menjadi lebih rendah hati,” kata Ruhut kepada JPNN.com, Kamis (24/9).
Ruhut sendiri mengakui bahwa Gatot merupakan sahabatnya. Persahabatan terjalin sejak Gatot masih berpangkat letnan colonel (letkol).
“Enggak usahlah seperti sekarang bagaimana dia di KAMI, bersama kawan-kawan yang lain. Kita harus hidup bersyukur,” kata Ruhut.
Menurut Ruhut, Jenderal Gatot Nurmantyo seharusnya bersyukur karena pernah menjadi sosok sentral di TNI.
Gatot memang pernah menduduki beberapa pos penting, seperti Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) hingga Panglima TNI.
Ruhut menjelaskan, Gatot mendapatkan jabatan itu pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo.
Ruhut pun menilai ucapan Gatot yang mengaitkan penggantian dirinya dengan instruksi menonton film G30S/PKI tidak berdasar.
“Kalau dia bilang dia diganti karena meminta semua jajarannya menonton film G30S/PKI, dia lupa waktu di Bogor,” sambung Ruhut.
Politikus berlatar belakang pengacara tersebut justru balik bertanya kepada Gatot mengenai nonton bareng film G30S/PKI.
“Saya mau tanya, siapa duluan datang di kesatuannya nonton film G30S/PKI? Dia atau Pak Joko Widodo? Siapa?” tanya Ruhut.
Kegiatan menonton film G30S/PKI yang dimaksud Ruhut ialah ketika Jokowi datang ke Markas Korem 061 Suryakencana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9/2017).
Saat itu Jokowi datang karena Markas Korem 061/Suryakencana menggelar acara nonton bareng film G30S/PKI.
Ruhut menjelaskan, saat itu Jenderal Gatot Nurmantyo justru datang belakangan.
“Jujur saja. Bicaralah dengan hati. Duluan Jokowi yang datang baru dia tahu Jokowi datang ke situ, dia datang,” tegas Ruhut.
Ruhut pun membantah anggapan bahwa Gatot dipecat dari jabatan sebagai Panglima TNI.
“Jadi, sudahlah. Dipecat? Enggak. Enggak ada,” ujar Ruhut.
Menurut Ruhut, Gatot diberhentikan dari posisi Panglima TNI karena tugasnya hampir paripurna.
“Sudah waktunya dia mau pensiun, kok,” kata Ruhut Sitompul.
Oleh karena itu, pria asal Sumatera Utara tersebut meminta Gatot bersikap legawa.
“Gatot enggak usah (merasa) gimana, ya. Bahkan aku minta bersyukurlah,” ucap Ruhut.
Gatot sendiri dilengserkan dari jabatannya pada 8 Desember 2017. Padahal dia baru purnatugas pada 1 April 2018.
Polemik menjadi panas karena Gatot menyebut ada tokoh PDI Perjuangan yang sudah mengingatkan dirinya untuk tidak memutar film G30S/PKI.