DEMOKRASI.CO.ID - Pelaku usaha UMKM diminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproduksi dan menjual produk teknologi. Dia meminta UMKM jangan hanya bisa menjual makanan minuman dan produk fesyen saja.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun sendiri menilai bahwa pelaku UMKM di Indonesia sudah mampu memproduksi dan menjual produk teknologi. Masalahnya cuma satu, produk itu belum banyak diserap di pasar.
“Banyak kawan kita, orang kita, bisa buat produknya. Masalahnya satu, nggak bisa yang udah diproduksi itu diserap,” ujar Ikhsan kepada detikcom, Minggu (6/9/2020).
Dia mencontohkan produksi ventilator misalnya. Banyak perusahaan kecil menurutnya sudah bisa membuat ventilator, hanya saja produk itu belum banyak diserap. Dia meminta pemerintah mewajibkan penyerapan produk itu ke rumah sakit.
“Misalnya produksi ventilator nih yang lagi ramai. Itu kan teknologi tinggi, kita aja banyak yang bisa bikin. Pemerintah ini harus wajibkan serap itu ke rumah sakit,” jelas Ikhsan.
“Kita senang kalau begitu, jadi setop beli dari luar,” ujarnya.
Direktur Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengatakan UMKM tidak bisa ditinggal sendirian untuk memproduksi produk teknologi. Pendampingan harus dilakukan, dia mencontohkan agar industri besar dimitrakan dengan pelaku UMKM.
“Kalau mau didorong, nggak harus sendiri-sendiri UMKM-nya. Jadi harus pendampingan dan jaminan pasar. Bagusnya, memitrakan antara industri UMKM dengan yang besar. Tinggal hubungkan saja nih perusahaan besar ke yang kecil, misalnya UMKM yang bikin komponennya,” jelas Faisal.
“Jadi dia punya kepastian pasar bisa jual ke mitranya itu,” katanya.
Sebelumnya, Luhut meminta UMKM jangan cuma menjual produk fashion atau makanan minuman saja. Pengusaha UMKM dinilai Luhut harusnya bisa memproduksi barang-barang yang bisa disuplai untuk industri teknologi tinggi.
“Kalau nggak bertransformasi kita akan tertinggal, di Taiwan, Korsel, Jerman, UMKM-nya sudah mulai suplai industri high technology. Jadi UMKM jangan hanya kita pikir makanan dan fashion,” kata Luhut dalam peluncuran program Karya Kreatif Indonesia Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).