DEMOKRASI.CO.ID - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais kembali menuding Presiden Joko Widodo terkait dengan bangkitnya komunisme di Indonesia.
Menurutnya, kebangkitan komunisme atau PKI itu dimulai semenjak Jokowi menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
“Jokowi melakukan pembiaran terhadap komunisme. Saya melihat komunisme bangkit kembali semenjak Jokowi menduduki kursi nomor satu di Indonesia,” kata Amien dalam acara launching buku Risalah Kebangsaan: Untuk Pak Jokowi Mundur atau Terus yang disiarkan melalui Chanel YouTubenya, Jumat (25/9/2020).
“Pemerintah terlalu dekat dengan Beijing, dan memberikan angin kepada komunisme, jangan dong,” lanjutnya.
Mantan Ketua MPR RI itu juga mengatakan, pemerintahan Jokowi sebagai MTC directed and dominated government.
“Artinya, jalannya pemerintahan Jokowi didikte oleh mafia, taipan, dan cukong (MTC),” jelas Amien.
Di kesempatan yang sama, Amien menilai Jokowi dan pendukungnya bermain smoke and mirror, yakni bermain seperti asap yang mengaburkan realitas.
Menurutnya, informasi yang disajikan oleh pihak Istana bertolak belakang dengan fakta di lapangan.
Selain itu, Amien juga menyoroti terkait dengan kepemimpinan Jokowi yang dinilai gagal dan tidak kompeten memimpin sebuah negara.
“Setelah diuji 5 tahun sesungguhnya sudah tidak berhasil, tapi dengan pemilu kita ketahui, seperti itulah jelas, itu tidak kompeten, tapi saya tetap punya pengharapan. Pak Jokowi itu sudah membawa portfolio of failure,” kata Amien.
Ia juga membeberkan bahwa Jokowi terkesan membungkam kritik-kritik terhadapnya. Amien menyebut hal itu tidak elok.
“Jadi setiap kali ada opini dari publik yang tidak selaras, apalagi sampai kritis, apalagi sampai korektif, lalu kemudian dihilangkan dengan segala macam cara,” tandas Amien.
Sebelumnya, lewat kanal YouTube Hersubeno Point, Gatot menyatakan bahwa pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI.
“Saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. kata Gatot dalam sebuah tayangan YouTube, Rabu (23/9/2020).
“Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDI menyampaikan, ‘Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti’,” terangnya.
“Saya bilang, ‘Terima kasih’, tapi justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya, dan benar-benar saya diganti,” kata Gatot.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian.
Ia mengatakan, bahwa pergantian mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tak ada kaitannya dengan pemutaran film G30S/PKI.
Hal itu disampaikan Donny menanggapi pernyataan Gatot yang menyatakan ia diganti sebagai Panglima TNI karena menginstruksikan pemutaran film G30S/PKI di institusi TNI.
“Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S,” kata Donny kepada wartawan, Rabu (23/9/2020).