DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono kembali mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnimbus Law atau Cipta Kerja.
Kali ini, anak Sosilo Bambang Yudhoyono itu menyatakan dalam penyusunan RUU tersebut pemerintah hanya fokus pada ekonomi dan Investasi. Namun, lupa kepada hak para buruh.
Sehingga memicu kontroversi di kalangan masyarakat. Khususnya, kaum buruh yang merasa dirugikan oleh RUU tersebut.
Demikian disampaikan oleh Ketua Frkasi Partai Demokrat Edhie Baskoro dalam keterangan siaran persnya yang di terima Pojoksatu.id, Jumat (4/9/2020).
“Pemerintah seakan tergesa menyusun Undang – Undang, yang dikenal dengan RUU Ciptaker, serta hanya fokus pada masalah ekonomi dan investasi, sehingga timbul Kontroversi Regulasi, Menarik Investasi,” ujarnya.
Menurutnya, mulai sejak dulu Partai Demokrat menginginkan kelas pekerja yang lebih sejahtera dan mendapatkan keadilan.
Maka dari itu, lanjut pria akrab dipanggil Ibas itu menyampaikan pentingnya peran Tenaga kerja atau kaum buruh dalam pembangunan suatu negara.
Namun, kata saudara Agus Harimurti Yudhoyono itu, saat ini kondisi tenaga kerja Indonesia masih dalam ketidakpastian imbas Covid-19.
“Mengutip kata-kata Pak SBY, hidup buruh harus layak, era upah buruh murah sudah hilang,”
Ia mengatakan, pada saat zaman pemerintahan SBY ia selalu menyelesaikan permasalahan terkait dengan ketenagakerjaan.
“Jangan lupa, Pak SBY juga memberikan kado terindah bagi para buruh, yaitu May Day atau Hari Buruh,” sambungnya.
“May Day lahir dari perjuangan panjang dan sengit. Itulah hak buruh untuk melalukan selebrasi dan penelitian,” pungkasnya.