DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo akan dikenang sebagai pemimpin yang paling banyak cacat prestasi dan dosa sejarah sejak negeri ini diproklamasikan oleh Presiden Soekarno.
Begitu simpulan Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/9).
Kesimpulan Mujahid 212 ini ditarik dari banyaknya janji Jokowi yang belum terlaksana selama dua periode menjabat.
“Jokowi akan menjadi Presiden RI sejak Soekarno, yang dikenang banyak cacat prestasi atau dosa sejarah. Diantaranya janji-janji yang tak dilaksanakan,” ujarnya.
Pengacara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) ini pun membeberkan janji-janji Jokowi yang tak kunjung dilaksanakan.
“Dimulai dari mobil Esemka, kemudian “menyandera” HRS di Arab Saudi, janji pembelian kembali Indosat, dan janji mengatasi banjir DKI,” urainya.
Sementara kondisi saat ini juga mulai mengkhawatirkan. Khususnya mengenai maraknya rencana atau percobaan pembunuhan terhadap beberapa ulama oleh “orang gila”. Teranyar kasus ini menyasar ulama kenamaan Syekh Ali Jaber.
Damai juga mencatat bahwa Jokowi mendiamkan upaya makar terhadap Pancasila yang dilakukan oleh sekelompok fraksi dari anggota DPR RI melalui pengajuan RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila). Padahal seharusnya wakil rakyat berkewajiban menjaga dan melindungi kemurnian serta kelestarian Pancasila.
“Banyak lagi dosa-dosa politik dari Jokowi selaku presiden. Entah bagaimana kelak beban pertanggungjawaban hukumnya setelah berakhir masa jabatannya Pasca 2024,” tutupnya.