DEMOKRASI.CO.ID - Peringatan HUT DPR yang ke-75 diwarnai sedikit ketegangan antara anggota DPR dari Fraksi PKB Marthen Douw dan Ketua DPR Puan Maharani. Marthen Douw melakukan interupsi terhadap Puan dengan nada suara tinggi lantaran omongannya terkait Papua dipotong.
Ketegangan ini dimulai ketika Marthen memberikan tanggapan mengenai Papua yang belum sepenuhnya merdeka dan mengenai Otsus Papua. “Saya Papua belum seutuhnya rasakan kemerdekaan itu,” ujar Marthen di ruang rapat paripurna DPR, Selasa (1/9).
Marthen melanjutkan, perwakilan Papua sudah bertemu dengan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membahas Otsus Papua. Namun, diputuskan dua bulan untuk melakukan evaluasi sehingga waktu yang diberikan tidak cukup.
“Jadi di sini saya meminta kepada pimpinan dan komisi yang bersangkutan dan dalam hal Otsus Papua untuk mungkin kalau bisa jangan dua bulan bila perlu 6 bulan. Mari kita terima kasih kepada dirjan Otda yang telah berikan kesempatan untuk datang dikusi kepada rakyat,” kata Marthen.
“Ini saya sangat tidak setuju waktu yang diberikan kami hanya satu bulan. Jadi kalau bisa waktu diperpanjang 6 bulan,” ungkapnya.
Namun, tiba-tiba Puan memotong interupsinya yang berkaitan dengan Otsus Papua tersebut.
“Terima kasih kepada Pak Marthen Douw. Terkait apa yang bapak sampaikan akan dilanjutkan ke komisi terkait dan tim Otsus,” ungkap Puan.
Lantaran omongannya dipotong secara mendadak, Marthen pun kesal. Ia pun melayangkan interupsi dengan nada tinggi dan keras.
“Interupsi pimpinan. Interupsi pimpinan. Interupsi pimpinan,” teriak Marthen.
Puan tidak menggubris bentakan tersebut. Acara pun kembali berjalan seperti biasa. []