DEMOKRASI.CO.ID - Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum, Prof Henri Subiakto masih terus jadi bulan-bulan warganet.
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) itu diolok-olok lantaran bahasa Inggrisnya dianggap blepotan.
Cuitan Prof Henri pekan lalu pun sampai hari ini, Sabtu (5/9) masih dikomentari warganet.
Cuitan itu terkait dengan perdebatannya dengan pengamat politik Rocky Gerung di TV One beberapa waktu lalu.
“Words don’t mean but people means, kata2 kita tak bermakna, yg memberi makna adlh orang lain. Bisa macam2 makna itu tergantung predisposisi yg memaknai, jd santai saja kalo ada reaksi berbeda2, istilahnya tergantung besar kecilnya kepala,” cuit Prof Henri di akun Twitternya pada 29 Agustus lalu.
Gara-gara cuitan itu, Henri Subiakto diolok-olok. Ada yang menyebut bukan professor tapi kompressor. Ada pula yang menyarankan agar Henri belajar bahasa Inggris ke Rocky Gerung.
“Coba belajar bahasa inggris dulu sama Rocky Gerung,” komentar @ayucahayu.
Ada pula yang menyebut bahasa Inggris Henri Subiakto mirip dengan bahasa Vicky Prasetyo.
“Saya pikir vickynisasi udah tamat. Eh ternyata yg katanya gurubesar malah jadi penerusnya,” cuit @Democrazy2221.
Seorang warganet lantas menyarankan agar Henri Subiakto menggunakan Google Terjemahan. Ia membagikan tangkapan layar terjemahan kalimat Henri Subiakto.
“Bisa dicoba nih pak. Udah lumayan bagus loh sekarang google translate. Atau mau lebih bagus lagi pake ginger software yang premium,” kata @PapaTeeBee.
“Level Propesor kok kelas bahasa inggrisnya masih acak-acakan, grammarnya masih little-little,” imbuh @mz_widura.
“Untung tenan Anakku saat msh di FISIP Unair nggak kenal Guru Besar iki,” cetus @Kunto_Drummer.
Prof Henri Subiakto menjadi sorotan publik setelah terlibat perdebatan panas dengan Rocky Gerung di acara Dua Sisi TV One dengan tema “Ketika influencer diguyur uang Rp90 miliar”.
Pada kesempatan itu, Prof Henry mengejek Rocky Gerung dengan menyebut Rocky hanya bicara imajinasi berdasarkan teori yang sudah tidak laku di kampus.
“Supaya orang seperti Rocky ini tahu fakta, karena dia hanya bicara secara imajinasi dan pakai teori yang kadang-kadang di kampus saya sudah ketinggalan zaman. Saya guru besar Universitas Airlangga,” ucap Prof Henry.
“Mudah-mudahan otakmu besar juga,” balas Rocky Gerung sambil tersenyum.
“Ya, minimal saya professor benaran, kalau Anda belum tentu,” jawab Henry Subiakto.