DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani terkait Sumatera Barat (Sumbar), diakui atau tidak, sangat berdampak pada PDIP.
Salah satu bukti nyata adalah keputusan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang langsung mengembalikan rekomendasi dukungan dari PDIP dalam Pilgub Sumbar.
Demikian disampaikan pengamat politik Hendri Satrio kepada JPNN.com, Jumat (11/9/2020).
“Saya kira pernyataan Puan jelas berefek, calon yang didukung saja mengembalikan surat rekomendasi dukungan. Jadi memang efeknya itu besar sekali,” ungkapnya.
Karena itu, dosen Universitas Paramadina ini menyatakan bahwa kontroversi pernyataan Puan itu bukan masalah kecil bagi PDIP.
“Karena orang Minang ada di mana-mana dan orang Minang juga temannya banyak. Jadi, enggak bisa dianggap sepele pernyataan Puan,” tegasnya.
Karena itu, pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini menyarankan Puan segera meminta maaf, khususnya kepada masyarakat Sumatera Barat.
“Kalau enggak ingin meminta maaf, minimal mengklarifikasi. Biar lebih jelas maksud sebenarnya yang disampaikan,” saran pria yang akrab disapa Hensat ini.
Menurut Hendri, permintaan maaf maupun klarifikasi sangat penting untuk menghentikan kontroversi yang berkembang.
“Jadi begini, sebagai ketua DPP PDI Perjuangan, masih wajar omongan Puan. Karena disampaikan dalam rapat tertutup dan ditujukan kepada kadernya,” terangnya.
Karena disampaikan dalam rapat tertutup dan ditujukan pada internal PDIP, maka ucapan Puan dapat diartikan sebagai pelecut.
“Tujuannya supaya kader PDI Perjuangan di Sumatera Barat lebih bekerja keras dan agar PDIP bisa menang di Sumbar. Karena mungkin sudah lama tidak pernah menang di sana,” ucapnya.
Puan Maharani sebelumnya menyampaikan harapan, Sumatera Barat mendukung negara Pancasila, saat menyerahkan dukungan pada pasangan Mulyadi-Ali Mugni dalam Pilkada Sumbar.
“Untuk Provinsi Sumatera Barat, rekomendasi diberikan kepada Mulyadi dan Ali Mukhni. Merdeka!”
“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila,” ujar Puan.