DEMOKRASI.CO.ID - SCTV akan menayangkan film G30S/PKI yang sempat disinggung oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. SCTV memiliki pertimbangan mengapa menayangkan film tersebut, meskipun sempat menjadi perbincangan. Apa pertimbangannya?
“Kita sebetulnya memang sudah dari tahun lalu kita juga menayangkan. Jadi memang SCTV itu sering sekali, atau kita mungkin dikenal sebagai TV yang paling sering menayangkan film-film Indonesia. Jadi misalnya kaya kemarin kita sudah tayangin film Dilan, Gundala, Milea, Warkop, hampir semua film Indonesia yang top, boxoffice itu kita. Nah, di luar dari itu kan kita juga tayang film-film yang lain lah, misal bentuknya FTV, gitu ya,” kata Direktur Program SCTV David Suwarto saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/9/2020).
“Nah jadi film G30S/PKI ini salah satu film yang kita lihat sangat diminati penonton,” imbuhnya.
Tahun sebelumnya, pada 2019, SCTV juga menayangkan film G30S/PKI. Menurut David, saat itu, rating film tersebut tinggi.
“Jadi lebih dari segi minat penonton Indonesia aja sih. Karena tahun lalu, waktu kita menayangkan juga, rating siarnya sangat tinggi. Jadi, ya, kita pertahankan tahun ini,” terang David.
Mengenai penayangan film G30S/PKI tahun ini juga menjadi perhatian pemerintah. David menyebut tidak ada perdebatan di internal SCTV untuk tidak menayangkan film tersebut tahun ini.
“Nggak (perdebatan) ada sih, karena tahun lalu kita tayangin nggak ada masalah juga. Saya nggak melihat ada perubahan tahun ini kenapa jadi masalah. Dan biasanya malah tahun-tahun sebelumnya ada TV lain yang cukup konsisten menayangkan juga,” terang David.
“Dan, ya, kebetulan, ya, kali ini kita yang punya hak untuk siar, disiarin program ini, karena ini kan punya perusahaan film negara, ya. Kita memang mesti, apa namanya, hak siarnya dari perusahaan film negara. Jadi ada, apa namanya, ada term komersilnya juga. Iya tolong promoin biar banyak yang nonton,” sambung dia sambil berkelakar.
SCTV sendiri akan menayang film G30S/PKI pada Minggu, 27 September 2020. SCTV juga memiliki pertimbangan mengapa menayangkan film tersebut bukan saat 30 September.
“Memang bukan di tanggal 30-nya. Tapi, ya, kita pikir kenapa di hari Minggu? Supaya banyak orang yang di rumah, mungkin udah kangen nonton film ini, setahun sekali, gitu, jadi bisa nonton, semoga bagus,” pungkasnya.
Seperti diketahui, tentang film G30S/PKI sempat menjadi perbincangan di dunia perpolitikan Indonesia usai disinggung Gatot Nurmantyo. Gatot menyebut diganti sebagai Panglima TNI gegara menginisiasi acara nonton bareng film G30S/PKI.
“Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, ‘Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti’,” kata Gatot saat bicara di channel YouTube Hersubeno Point, dikutip detikcom pada Rabu (23/9).