DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo didorong untuk aktif menyuarakan pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Termasuk menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia menyaksikan film berisi sejarah kekejaman komunis di tanah air tersebut.
Dukungan ini salah satunya disuarakan oleh Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) yang juga Mujahid 212, Damai Hari Lubis.
“Pak Jokowi jangan pasif dan harus turut mendorong pemutaran film G30S/PKI agar lebih berkesan dan tertanam di hati, akal dan pikiran masyarakat,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).
“Idealnya pemutaran film ditayangkan oleh semua stasiun televisi sejak 27 September sampai dengan 30 September 2020,” sambung Damai.
Karena kata pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS) ini, pemutaran film PKI bertujuan untuk menambah wawasan kebangsaan rakyat Indonesia sesuai dengan motto Presiden RI pertama, Soekarno yakni Jasmerah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Pemutaran film G30S/PKI adalah wujud antisipasi atau usaha preventif dari bahayanya negara terhadap paham komunisme serta pengkhianatannya yang sudah berulang kali terhadap negara, bangsa, dan umat Islam.
“Khususnya melalui fitnah dan pembunuhan para ulama oleh mereka golongan komunis yang bergabung dalam PKI, partai terlarang saat ini sesuai dengan TAP MPR 25/1966 dan KUHP Pasal 107 UU RI 27/1999. Maka sangat perlu demi untuk ketahanan nasional negara ini,” pungkasnya.