DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan mitranya dari Serbia, Presiden Alexandar Vucic, pada Kamis (25/9). Keduanya melakukan pembicaraan di Vahdettin Mansion, Istanbul, seperti yang dilaporkan Direktorat Komunikasi Turki.
Keduanya membahas soal infrastruktur, hubungan bilateral dan masalah lainnya, seperti yang diterangkan Vucic kepada Pink TV pro-rezim Beograd pada hari Jumat usai pertemuan.
“Turki adalah salah satu dari tujuh atau delapan negara paling kuat di dunia. Ketika Anda berbicara dengan Presiden Turki, yang saya lihat sebagai teman Serbia, Anda selalu memperhatikan bagaimana memposisikan negara Anda.
Erdogan telah menunjukkan rasa hormat yang besar kepada negara kami,” kata Vucic, seperti dikutip dari N1, Sabtu (26/9).
Vucic menyebutkan jalan raya di Serbia dibangun oleh perusahaan Turki dan menambahkan bahwa zona industri akan dibangun di Provinsi Vojvodina utara yang akan menjadi rumah bagi banyak perusahaan Turki, dan Serbia akan menjadi negara domisili mereka.
“Saya yakin kami akan serius bekerja sama di bidang lain seperti industri pertanian dan pertahanan,” kata Vucic.
Vucic menambahkan pembicaraan tersebut termasuk mengenai hubungan di Balkan dan mengumumkan pertemuan bilateral baru serta trilateral dengan Bosnia dan Herzegovina di Sarajevo.
Vucic mengatakan dia telah meminta sang tuan rumah untuk memahami posisi Serbia, terlepas dari perbedaan pendapat tentang masalah tertentu.
“Sangat penting untuk menyelesaikan berbagai hal dalam dialog. Presiden Erdogan selalu ingin mendengarkan pihak Serbia,” kata Vucic, menambahkan keduanya berbicara tentang kawasan itu dan “bagaimana menjaga perdamaian dan stabilitas.”
Sebelumnya, sesaat sebelum menemui Erdogan, Vucic mengatakan kepada wartawan di Istanbul bahwa penting bagi negaranya untuk memiliki komunikasi yang sangat baik dengan Turki, yang dia gambarkan sebagai salah satu kekuatan paling signifikan di dunia, di antaranya dari potensi demografi, ekonomi, dan budaya.
“Penting untuk memiliki hubungan baik dengan mereka. Mereka dekat dengan Serbia, memiliki pengaruh besar di kawasan itu, dan kami berusaha menjaga hubungan terbaik yang akan kami tingkatkan di masa depan,” kata Vucic, mengutip N1, Jumat (25/9).
Dia menambahkan pembicaraannya dengan Erdoğan akan fokus pada semua ‘masalah yang membara’ belakangan ini. Seperti ekonomi, hubungan di Mediterania, serta normalisasi ekonomi Beograd-Pristina yang disepakati di Washington pada 4 September lalu.