DEMOKRASI.CO.ID - Saat ini beredar kabar mahar Calon Bupati Lamongan ke partai politik mencapai miliaran rupiah. Alasan uang mahar untuk kegiatan partai politik selama Pilkada seperti pengumpulan massa, pembuatan spanduk dan kaos.
“Sekarang ini partai politik berkuasa sebagai kendaraan politik untuk calon bupati atau kepala daerah. Calon yang mau maju calon bupati Lamongan dimintai mahar oleh partai politik,” kata sumber yang tidak mau disebutkan kepada suaranasional, Selasa (8/9/2020).
Menurut sumber tersebut, calon Bupati Lamongan yang mendapatkan rekomendasi partai politik dari pimpinan pusat. “Biasanya banyak calo yang menawarkan agar mendapatkan rekomendasi dari pengurus pusat partai politik,” paparnya.
Kata sumber itu, masyarakat bisa menilai calon Bupati Lamongan yang direkomendasi partai politik diduga kuat memberikan mahar yang cukup banyak. “Ada bakal calon Bupati Lamongan cukup populer dan elektabilitasnya cukup tinggi tetapi tidak mendapat rekomendasi karena diduga maharnya kurang,” jelas sumber itu.
Pilkada Lamongan 2020 diikuti 3 pasongan calon. Suhandoyo – Suudin yang maju lewat jalur perseorangan atau independen didukung Nasdem dan PSI. Disusul Kartika – Saim yang diusung PKB dan PDIP, serta Yuhronur Efendi – Abdul Rouf (YesBro) yang diusung 7 partai.
Ketujuh Partai Politik (Parpol) yang mengusung pasangan YesBro maju di Pilkada Lamongan 2020 tersebut yaitu, Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, PPP, Hanura, PAN dan juga Perindo. [suaranasional]