DEMOKRASI.CO.ID - Mayoritas masyarakat Indonesia hanya mampu bertahan hidup untuk dua bulan ke depan di tengah pandemik Covid-19.
Begitu hasil rilis survei optimisme publik menghadapi pandemik dan resesi yang diselenggarakan oleh Deputi Riset dan Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat yang melibatkan 1.000 orang.
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Ajie Arifudin menyampaikan bahwa sebanyak ada 60 persen responden yang mampu bertahan hidup selama dua bulan ke depan di tengah pandemik Covid-19.
"60 persen responden merasa kemampuan ekonominya untuk bertahan hidup hanya siap untuk dua bulan ke depan atau kurang," ujar Ajie Arifudin saat menyampaikan hasil surveinya melalui virtual, Minggu malam (30/8).
Sebanyak 60 persen responden itu, kata dia, terdiri dari 30 persen responden yang menyatakan kurang lebih dua bulan kemampuan menghadapi pandemik dan resesi dan 30 persen lainnya menyatakan di bawah satu bulan.
Sementara hanya sembilan persen responden menyatakan mampu menghadapi pandemik dan resesi di atas enam bulan.
Dari hasil survei itu, terbagi dari berbagai kelompok, yakni berdasarkan usia, penghasilan dan pulau domisili.
"Optimisme publik berdasarkan usia mengenai kemampuan menghadapi pandemik dan resesi yaitu, di atas usia 50 tahun yang mampu bertahan di atas 6 bulan sebanyak 27 persen, usia 41-50 tahun yang mampu bertahan di atas 6 bulan sebanyak 16 persen," jelasnya.
Selanjutnya, pada usia 31-40 tahun hanya sekitar 10 persen responden yang mampu bertahan di atas 6 bulan. Usia 21-30 tahun semakin buruk yang mampu bertahan di atas 6 bulan, yakni hanya sebesar 6 persen. Sedangkan di bawah 20 tahun tidak ada yang mampu bertahan di atas 6 bulan.
Kemudian, optimisme publik berdasarkan penghasilan, sebanyak 47 persen responden yang berpenghasilan Rp 8 juta perbulan yang mampu bertahan di atas 6 bulan. Penghasilan antara Rp 4,6 juta hingga Rp 8 juta per bulan hanya sebesar 17 persen yang mampu bertahan di atas 60 persen.
Selanjutnya, penghasilan antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4,6 juta hanya 9 persen yang menyatakan bertahan di atas 6 bulan. Sedangkan yang berpenghasilan sekitar Rp 2,2 juta hingga Rp 3,5 juta dan di bawah Rp 2,2 juta hanya 3 persen yang menyatakan mampu bertahan di atas 6 bulan.
"Sedangkan optimisme publik berdasarkan pulau domisili, di Sumatera dan Jawa sebanyak 9 persen, Sulawesi dan Kalimantan 10 persen, Bali Nusra 7 persen dan Papua Maluku 14 persen yang menyatakan mampu bertahan di atas 6 bulan menghadapi pandemik dan resesi," pungkasnya.
Survei ini dilakukan pada periode 4 Juli hingga 11 Juli 2020 menggunakan metode survei online berbasis Google form yang disebar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp. []