DEMOKRASI.CO.ID - Pembakaran di Polsek Ciracas kembali terjadi pada Sabtu (29/8) dini hari.
Para pelaku yang berjumlah sekitar 100 orang merusak sejumlah fasilitas milik polisi dengan benda keras dan melakukan aksi pembakaran.
Sebanyak dua anggota polisi terluka akibat penyerangan oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya.
Dua unit mobil operasional dirusak. Salah satunya mobil operasional wakapolsek.
“Satu mobil operasional Wakapolsek rusak dibakar dan mobil bus operasional kacanya pecah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, di lokasi kejadian.
Ini yang kedua kalinya Polsek Ciracas dibakar. Kantor polisi di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, ini pernah dibakar massa pada Desember 2018 lalu.
Awalnya, massa datang dan meminta bertemu Kapolsek Ciracas. Massa ingin meminta keterangan soal penanganan pengeroyokan anggota TNI yang dilakukan oleh sejumlah tukang parkir. Tak lama, mereka kemudian meninggalkan lokasi.
Massa kembali mendatangi Mapolsek Ciracas, pada pukul 22.10 WIB. Mereka berkumpul di depan kantor polisi untuk melaksanakan konsolidasi.
Namun tiba-tiba situasi mulai memanas. Massa merusak markas Polsek Ciracas dan sejumlah kendaraan operasional milik kepolisian.
Ada 9 unit mobil di sekitar Polsek Ciracas juga ikut dibakar dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa penyerangan pertama (2018) dan penyerangan kedua (2020) menyebabkan 11 mobil terbakar. Sejumlah fasilitas Polsek Ciracas rusak.
Apakah peristiwa pertama dan kedua ini masih berkaitan dan merupakan dendam lama yang melibatkan anggota TNI? Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Kapolda Metro Jaya, Irjen pol Nana Sudjana mengatakan, polisi saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, pihak kepolisian juga sudah mengantongi rekaman CCTV di sepanjang jalan yang dilalui oleh massa sebelum melakukan pengrusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas.
