DEMOKRASI.CO.ID - Pembawaannya tenang, Gak sedikitpun mengisyaratkan beliau ketakutan kala ratusan orang mengepung dan menghardiknya.
Tutur katanya jelas dan teratur..
Tidak terbata saat meminta laporkan dirinya pada yang berwajib jika menemukan kesalahan.
Dihadapannya selain ada Banser, ada 2 orang polisi yang hanya terpaku tanpa berani maju. Membiarkan seorang ketua Ansor berlaku arogan, mengangkangi kewenangan pria berseragam coklat.
Si pria berpeci putih tetap memainkan peranannya, duduk santai menikmati makian dengan seulas senyuman.
Dirinya tau hukum dan aturan. Tidak ada satupun UU yang melarangnya melakukan aktifitas. Bagaimana mungkin dia harus tunduk dengan permintaan surat pernyataan? Biarlah pengadilan yang memutuskan dia bersalah atau tidak. Bukan menuruti persekusi.
Pria berseragam mirip tentara yang konon anggota DPRD itu harusnya lebih paham konstitusi.
Dirinya dan para anak buah berseragam disekelilingnya tidak mempunyai hak mengintimidasi orang lain. Bersikap arogan dan sewenang-wenang.
Pria berpeci masih tetap tersenyum. Memegang teguh apa yang diyakini benar olehnya. Tiada gentar menghadapi ratusan berseragam loreng, tiada gusar dengan makian yang kasar.
Hormat untuk pria berpeci putih, terima kasih sudah mengajarkan pada kami bagaimana adab menghadapi kemarahan.
Berikut akun Facebook beliau: Ustadz Zainulloh Muslim