DEMOKRASI.CO.ID - Politikus senior Amien Rais sempat menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Amien Rais datang disebut untuk memberikan dukungan karena apa yang dituju KAMI sejalan dengannya.
"Kaitannya dengan KAMI, Pak Amien itu kan sebelumnya sudah membuat statement sepertinya apa yang dikatakan oleh Pak Amien dengan apa yang diperjuangkan oleh kawan-kawan itu sejalan. Pak Amien hadir di sana itu bukan bagian dari anggota, tapi Pak Amien di sana itu memberikan dukungan bahwa apa yang dilakukan kawan-kawan KAMI itu sejalan dengan apa yang dicita-citakan Pak Amien," kata loyalis Amien Rais, Agung Mozin, ketika dihubungi, Sabtu (29/8/2020).
Lalu apakah Amien Rais akan mengajak tokoh pendiri KAMI untuk bergabung dengan partai barunya?
"Kalau ajakan, tidak ada ajakan, tapi orang-orang yang berkumpul KAMI itu kan aktivis-aktivis tentang Indonesia lebih baik ke depan. Nah, karena mereka tidak akan membentuk partai seperti yang disampaikan Bang Din (Din Syamsuddin) itu, maka saya kira tidak ada lagi di tempat baru ini yang sejalan dengan mereka. Apalagi yang hadir di sana itu tokoh sebesar Amien Rais, itu kan sesuatu juga buat mereka," ujarnya.
Agung mengatakan partai baru Amien Rais, PAN Reformasi, nanti terbuka untuk siapa pun. Dia mengatakan PAN Reformasi akan menampung orang yang punya gagasan sama.
"Bukan buka kesempatan, terbuka buat siapa saja yang segagas dan seide mengenai Indonesia lebih baik," ujarnya.
Agung sebelumnya mengabarkan Amien Rais hadir dalam deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Amien dan beberapa loyalisnya menjadi deklarator koalisi besutan Din Syamsuddin itu.
Diketahui deklarasi KAMI juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Said Didu, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, Ahmad Yani, dan Titiek Soeharto.
Namun KAMI menyatakan tak ingin mengubah diri dari gerakan moral ke partai politik. KAMI mempersilakan pihak lain bermain politik praktis di partai politik.
"Nggak, kami memang tidak mau (jadi partai). Kita menjadi partai, maka gerakannya bukan gerakan moral lagi, politik, ada politik moral, politik tinggi, high politic, bukan politik rendah," kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani kepada wartawan, Rabu (26/8).
"Nggak akan, itu komitmen kita, karena kita berlatar belakang juga orang-orang yang berlatar belakang politik juga, jadi kita tidak akan mau tergoda betul. Biarkan kawan-kawan yang mau bermain politik praktis, silakan dia main melalui partai mereka yang ada," imbuhnya.(dtk)