DEMOKRASI.CO.ID - Berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menangani pandemik Covid-19 terus menunjukkan progres yang menggembirakan.
Per Minggu (2/8), pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh kembali bertambah sebanyak 191 orang. Sehingga, total pasien sembuh telah tembus sebanyak 15.068 orang atau setara 66,97 persen.
Persentase kesembuhan tersebut juga membuat Jatim mampu bertahan melebihi angka kesembuhan nasional. Berdasarkan data pasien sembuh di tingkat nasional mencapai 68.975 orang atau 61,9 persen.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, dalam 25 hari terakhir Jatim telah mampu mencatatkan angka kesembuhan tertinggi di antara provinsi di Indonesia selama 20 kali. Apalagi, jumlah pasien yang dirawat prosentasenya juga lebih rendah di tingkat nasional.
"Alhamdulilah, kabar baik terus datang bagi masyarakat Jatim karena jumlah kesembuhan semakin bertambah. Terlebih, jumlah prosentase kesembuhan ini mampu melebihi nasional. Dengan kerja keras dan dedikasi semua pihak kita optimis Jatim insyaAllah akan bisa segera melewati pandemik Covid-19," ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (3/8).
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data per Minggu (2/8), jumlah pasien terkonfirmasi positif di Jatim sebanyak 22.504, yang masih dirawat 5.717 atau 25,4 persen. Sedangkan, di tingkat nasional dari total pasien terkonfirmasi positif sebanyak 111.455 dengan yang masih dirawat 37.244 atau setara 33,4 persen.
"Dengan pencapaian baik ini, saya harapkan Jatim akan bisa terus mempertahankan jumlah prosentase kesembuhan melebihi kasus aktif yang masih dirawat. Terimakasih sekali lagi pada tenaga kesehatan, TNI-Polri, serta para relawan dan masyarakat yang terus ikut melawan Covid-19 di Jatim," ucap Gubernur Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, intervensi agresif terus dilakukan untuk bisa menangani Covid-19 di Jatim. Di antaranya dengan meningkatkan kapasitas testing dengan 47 mesin PCR, 23 mesin Tes Cepat Molekuler (TCM), dan 1 mobil PCR. Sehingga, kemampuan tes harian yang bisa dilakukan di Jatim mencapai 4.000-5.000 sampel.
Dengan dukungan mesin tersebut, per Minggu (2/8) jumlah rapid test yang telah dilakukan di Jatim mencapai 773.015. Ini berarti 1 dari 52 penduduk Jatim telah dites cepat Covid-19 dengan rapid test.
Sementara, jumlah sampel PCR yang diperiksa di Jatim mencapai 134.496, yang berarti 1 dari 297 penduduk Jatim telah dites Covid-19 dengan swab dan PCR test.
"Kami terus konsisten meningkatkan kapasitas Testing, Tracing, dan Treatment (3T) dengan meningkatkan tes massif. Serta, meningkatkan jumlah RS rujukan menjadi 127," imbuh Khofifah.
Selain itu, juga ditunjang dengan optimalisasi RS Lapangan Indrapura untuk percepatan penanganan penyembuhan pasien ringan dan tanpa gejala. Efektivitas penanganan yang diberikan RS Lapangan juga sudah banyak diakui oleh pasien yang pernah dirawat disana.
Bahkan, beberapa pasien yang dirawat di sana hasil swabnya sudah dinyatakan konversi negatif atau sembuh padahal baru dirawat kurang dari seminggu.
Kuncinya tak lain adalah pemberian makanan yang bergizi tinggi, ruang perawatan yang nyaman, pemberian vitamin yang cukup, senam pagi rutin, monitoring yang ketat dari para tenaga kesehatan hingga pendampingan saat pulang untuk menghindari stigma warga sekitar.
Namun demikian, meski prosentase kesembuhan melebihi tingkat nasional, Mantan Menteri Sosial RI itu tetap meminta kepada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, jangan sampai kesembuhan ini justru membuat masyarakat terlena dan abai, karena bahaya masih mengancam. Mengingat dalam beberapa hari ini juga masih ditemukan klaster baru yang membuat jumlah kasus tiba-tiba meningkat cukup signifikan.
Kepada masyarakat jangan bahagia berlebihan sehingga lupa kalau Jatim masih dalam situasi darurat. Semua berpotensi tertular dan menularkan. Tetap waspada dan disiplin mengikuti protokol kesehatan yang berlaku," pungkasnya.(rmol)