logo
×

Rabu, 05 Agustus 2020

Perludem Ungkap Dampak Calon Tunggal: Pilkada Tak Kompetitif, Pemilih Apatis

Perludem Ungkap Dampak Calon Tunggal: Pilkada Tak Kompetitif, Pemilih Apatis

DEMOKRASI.CO.ID - Pilkada 2020 diprediksi memiliki banyak calon tunggal. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebut calon tunggal dapat membuat jumlah pengguna hak pilih menurun.

“Ada kecenderungan angka pengguna hak pilih atau voter turn out menurun di pilkada dengan calon tunggal,” ujar Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, saat dihubungi Rabu (5/8/2020).

Terlebih menurut Titi, pilkada saat ini berlangsung dalam masa pandemi Corona. Sehingga calon tunggal dapat membuat sikap skeptisme dan apatisme menguat.

“Di tengah situasi pandemi saat ini bisa membuat skeptisme dan apatisme pemilih menguat, karena ada skeptisme atas calon yang hanya ada satu,” kata Titi.

Calon tunggal juga dinilai membuat persaingan di Pilkada menjadi tak kompetitif. Atau tidak adanya adu gagasan untuk pembangunan sebuah daerah.

“Akibat calon tunggal, kompetisi pilkada menjadi tidak kompetitif, serta tidak terjadi adu gagasan yang konstruktif bagi pembangunan daerah,” tuturnya.

Titi menilai, penyelenggara pemilu juga perlu bekerja keras dalam mensosialisasikan kotak kosong di pilkada dengan calon tunggal. Hal ini karena, masyarakat juga dapat memilih kotak kosong dalam pilkada.

“Karenanya, penyelenggara pemilihan harus bekerja keras menyosialisasikan pilkada calon tunggal tetap berjalan dengan lebih dari satu pilihan, karena selain ada calon tunggal, juga ada pilihan kolom kosong atau kotak kosong,” kata Titi.

“Selama ini sosialisasi KPU cenderung sangat terbatas terkait keberadaan kolom kosong atau kotak kosong ini. Sehingga tidak banyak masyarakat yang memahami pilkada bercalon tunggal dan pilihan-pilihan yang mereka miliki,” sambungnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: