DEMOKRASI.CO.ID - Anggaran subsidi pulsa atau kuota bagi siswa, guru, dan mahasiswa sebesar Rp 9 triliun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim masih menyisakan pertanyaan.
Pertanyaannya adalah tentang bagaimana nasib para pelajar yang tidak memiliki ponsel pintar.
“Faktanya banyak siswa dan mahasiswa termasuk guru pun kadang ada yang nggak punya smartphone,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kepada wartawan, Jumat (28/8).
Atas alasan itu, dia mendorong agar Menteri Nadiem tidak menghabiskan dana tersebut untuk belanja kuota. Tapi menyisihkan sebagian untuk memberi subsidi bagi pelajar yang tidak punya smartphone.
Skema subsidi ini memang butuh skema di luar perencanaan subsidi kuota. Di mana subsidi kuota mengharuskan nomor handphone didaftarkan, lalu kuota disalurkan.
“Ini kan (subsidi smartphone) berarti hal lain yang memang butuh bikin skema sendiri, jadi kerumitan lagi,” ujar Syaiful Huda.