DEMOKRASI.CO.ID - Potensi krisis ekonomi di Indonesia menjadi kekhawatiran publik. Termasuk para analis ekonomi yang melihat tren peningkatan kasus virus corona baru (Covid-19) yang berimbas pada stabilitas ekonomi.
Ekonom senior Faisal Basri menyebutkan, krisis yang terjadi di Indonesia saat ini berawal dari masalah kesehatan.
Menurut Faisal, seharusnya yang dilakukan pemerintah pertama kali adalah menuntaskan masalah kesehatan dan keselamatan warga.
Ia mengkritik tajam strategi pemulihan ekonomi sebagai langkah pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19.
Apalagi kompsosisi anggaran penanganan Covid-19 lebih besar untuk pemulihan ekonomi ketimbang penangann sektor kesehatannya.
"Strategi menjinakkan virus tak kunjung ada, sekadar strategi testing dan contact tracing saja tak ada. Mau berharap apa lagi?” tulis Faisal Basri dalam akun Twitter pribadi, Minggu (2/8).
Faisal Basri mengibaratkan apa yang dilakukan pemerintah itu seperti sebuah kerajaan yang diserang musuh dari segala penjuru, tapi yang dilakukan sebatas membersihkan puing-puing.
Dalam analisa Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini, tidak ada langkah untuk memburu dan menaklukkan para penyerang.
Dirinya tegas menyatakan bahwa virus bukan hantu yang benar-benar tidak terlihat.
Virus merupakan makhluk hidup yang wujud.
Virus bukan hantu. Sosoknya jelas ada. Cara mengetahuinya dengan testing,” demikian Faisal Basri. (Rmol)