logo
×

Jumat, 07 Agustus 2020

Jokowi Kerap Marah-marah, Ali Ngabalin: Agar Menterinya Bisa Kerja Extraordinary

Jokowi Kerap Marah-marah, Ali Ngabalin: Agar Menterinya Bisa Kerja Extraordinary

DEMOKRASI.CO.ID - Dalam beberapa pekan terakhir Presiden Joko Widodo menjadi rajin memarahi anak buahnya yang belum maksimal melakukan penyerapan anggaran untuk penanganan pandemik Covid-19 beserta dampaknya.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, kemarahan Presiden Jokowi semata-mata untuk membangun motivasi para menterinya agar dapat bekerja secara extraordinary.

“Sebagai seorang kepala negara, sebagai seorang kepala pemerintahan tentu beliau harus memberikan motivasi dengan berbagai cara dalam meyakinkan para pembantunya. Saya kira kita mesti lihat dari sisi itu,” kata Ali Ngabalin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).

Menurutnya, kemarahan tersebut bentuk rasa sayang Jokowi kepada kabinetnya, dan sebagai kepala negara dia juga membutuhkan pembantu yang tahan banting dalam melaksanakan tugas yang diberikann.

“Karena, sehebat apapun Pak Jokowi tidak mungkin kerja sendiri, mesti didukung oleh para pembantunya yang hebat itu. Supaya kita juga bisa memberikan kontribusi yang baik untuk sumbangkan pikiran dalam beberapa diksi dipakai oleh publik,” lanjutnya.

Saat disinggung mengenai kondisi Indonesia yang terancam masuk ke dalam jurang resesi, Ngabalin mengatakan bahwa Indonesia negara yang kuat.

“Ya, tidak apa-apa, negara ini kan pemerintahannya kuat, besar. Jangan keliru bahwa ancaman terhadap bangsa ini bukan saja ancaman keamanan, dalam banyak aspek bisa menjadi masalah ini. Terkait dengan kurang bahan makanan, kemarin presiden dateng menyiapkan food estate dll,” terangnya.

“Jadi maksud saya, sebagai kepala pemerintahan tentu beliau harus lakukan itu untuk memberikan motivasi. Biar jangan lengah, harus berpikir extraordinary,” tutupnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: