DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno menyampaikan informasi terbaru seputar isu reshuflle kabinet.
Pratikno mengatakan, isu reshuffle 18 kabinet Presiden Joko Widodo yang disampaikan Indonesia Police Watch (IPW) tidak benar.
“Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan direshuffle. Itu tidak benar,” kata Pratikno dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (22/8).
Pratikno memperkuat pernyataannya dengan memastikan para menteri Kabinet Indonesia Maju masih terus menjalankan tugasnya untuk menangani pandemik virus corona baru atau Covid-19 dan krisis ekonomi sebagai dampak lanjutannya.
“Hari-hari ini kita konsentrasi menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian. Semua bekerja keras, baik itu menterinya, seluruh jajaran kabinet, serta birokrasi-brokrasi di bawahnya. Dan kita tahu dukungan luar biasa dari lembaga-lembaga lain termasuk DPR,” ungkapnya.
Pratikno menegaskan bantahan isu reshuffle kabinet besar-besaran merupakan pernyataan resmi Presiden Jokowi.
Bahkan, Kepala Negara telah memerintahkan seluruh jajaran menterinya untuk tetap fokus menangani persoalan yang tengah dihadapi tanah air saat ini.
“Jadi tidak benar kita akan melakukan reshuffle. Pak Presiden akan melakukan reshuffle besar-besaran, itu tidak benar. Karena Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membaca momentum krisis ini untuk melakukan lompatan di segala bidang,” tuturnya.
“Jadi itu yang sudah disampaikan Pak Presiden kepada saya. Karena saya juga sudah mengkonfirmasi hal ini kepada beliau kemarin,” tandas Pratikno.