DEMOKRASI.CO.ID - Dunia dihebohkan dengan penemuan kompleks pemakaman yang diduga sebagai tempat jenazah pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), yang tewas dalam bentrokan fisik melawan tentara India pada Juni 2020.
Penemuan pemakaman itu jadi sorotan setelah sejumlah foto penampakan kondisi area makam beredar di media sosial.
Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Senin 31 Agustus 2020, kompleks pemakaman tentara China itu ditemukan di sekitar kaki pegunungan es di wilayah perbatasan India dan China di Ladakh Timur.
Data peta bumi menyebutkan, kompleks pemakaman itu berada di wilayah Kangsiwa, Pishan, Prefektur Hotan, Xinjiang, atau hanya beberapa puluhan meter dari jalan nasional G219 HWY, tak jauh dari barak Sanli.
Pada foto tampak ada puluhan kuburan di area kompleks pemakaman itu, sebuah tugu bertuliskan aksara China berdiri di depannya dan disebutkan kompleks itu memang makam para martir tentara perbatasan China yang tewas dalam membela negara.
Memang dikabarkan kompleks pemakaman itu sudah lama ada, malahan merupakan tempat penguburan jenazah tentara China yang tewas dalam pertempuran dengan India pada 1962.
Hanya saja, ada bukti yang memperlihatkan tak cuma makam lama yang ada di kompleks itu. Tapi juga ada kuburan-kuburan baru yang diduga kuat makam tentara China yang tewas dalam bentrokan mengerikan pada Juni 2020 di Ladakh Timur.
Hal itu dikuatkan dengan tulisan keterangan identitas tentara yang dikebumikan di kuburan itu. Salah satunya yakni makam tentara bernama Chen Xiang Xong. Tertera di kelahiran Pingnan, Fujian pada 20 Februari 2001 dan tewas di usia 19 tahun.
Pada tulisn di nisan beraksara China diterangkan Chen tewas dalam perang dengan India pada Juni 2020. Dia berasal dari uni 69316 PLA.
Penemuan kompleks pemakaman ini menjadi geger karena China tak pernah mengakui bahwa dalam bentrokan maut di Lembah Galwan, Ladakh Juni 2020 ada tentaranya yang menjadi korban atau meninggal dunia. Sedangkan isu yang beredar menyebutkan ada 35 pasukan PLA yang tewas. Pada bentrokan itu, lebih dari 20 tentara India tewas dan India mengakui itu.
Ada dugaan pula jenazah-jenazah tentara China yang tewas dalam bentrokan itu, dimakamkan di beberapa tempa terpisah. Hal itu dilakukan untuk menjaga kerahasiaan korban jiwa yang diderita PLA dalam konfrontasi tersebut. (*)