DEMOKRASI.CO.ID - Partai Gerindra akan menggelar kongres luar biasa (KLB) akhir pekan ini. Salah satu agendanya yakni melakukan konsolidasi mengenai penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi virus Corona.
“KLB Gerindra yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus itu adalah untuk melakukan konsolidasi terutama menyikapi pilkada yang berlangsung di tengah pandemi ini,” kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
“Kemudian kedua adalah bagaimana menguatkan semangat struktur dari paling bawah di Partai Gerindra untuk bersikap optimis dalam situasi pandemi yang ada saat ini,” imbuhnya.
Lalu, apakah dalam KLB tersebut akan menetapkan Prabowo Subianto sebagai Ketum Gerindra lagi? Ini penjelasan Dasco.
“Kalau itu (penetapan Prabowo menjadi ketum), nanti kita lihat hasil kongresnya bagaimana, karena itu akan berjalan natural dan nanti kita lihat apa pendapat-pendapat dari pengurus, baik dari tingkat kabupaten/kota dampai dengan DPD,” tutur Dasco.
KLB Gerindra rencananya akan digelar di Jakarta. Namun, tidak semua pengurus hadir secara fisik.
“Kongres rencananya di Jakarta, dengan menerapkan protokol COVID dan combine antara fisik dan virtual,” terang Dasco.
Sebelumnya, Gerindra menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) virtual pada awal Juni 2020 lalu. Seluruh elemen pimpinan daerah Gerindra meminta Prabowo Subianto kembali menjadi ketua umum periode 2020-2025.
“Rapimnas Gerindra secara virtual yang dilakukan pada tanggal 4 Juni 2020, pada pukul 19.00 WIB sampai dengan selesai, 34 daerah yang membawa aspirasi seluruh DPC di Indonesia meminta kembali Prabowo Subianto menjadi Ketum Gerindra 2020-2025,” kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Jumat (5/6).