DEMOKRASI.CO.ID - Pandemi Corona Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia berdampak kepada sektor kehidupan. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan ekonomi.
Melihat hal tersebut, pemerintah di berbagai negara harus mengucurkan dana cadangan untuk membantu warganya. Namun, bantuan finansial ini ternyata tidak semuanya tepat sasaran kepada orang yang benar-benar membutuhkan.
Seperti yang terjadi di Washington DC, Amerika Serikat, seseorang bernama Kenneth Gaughan yang mendapatkan dana dari pemerintah guna pembayaran gaji karyawan untuk pemulihan ekonomi sebesar USD2,1 juta atau setara Rp 31 miliar malah digunakan untuk membeli mobil mewah.
Dilansir Carscoops, pria berusia 41 tahun ini berhasil mendapatkan bantuan tersebut dengan pengajuan dana untuk perusahaan.
Guna melancarkan aksinya tersebut, ia sampai membuat surat pernyataan tak mampu, dokumen perusahaan, serta catatan bank palsu.
Dibelanjakan untuk Kepentingan Pribadi
Setelah mendapatkan bantuan dana pandemi dari pemerintah ini, Gaughan justru menggunakannya untuk membeli mobil mewah, sebuah Kia Stringer lansiran 2020 seharga USD46 ribu atau setara Rp 680 jutaan.
Tidak hanya itu, ia juga membeli sebuah kapal pesiar senilai USD300 ribu atau setara Rp 4,4 miliar, dan sebuah rumah berbanderol USD1,13 juta atau setara Rp 16,7 miliar.
Kasus Lain
Aksi liciknya ini kemudian diketahui oleh pihak berwajib. Kemudian, ia ditangkap dengan tuduhan penggelapan dana bantuan pemerintah.
Kasus seperti ini ternyata bukan satu-satunya. Sebelumnya, seorang pengusaha asal Negeri Paman Sam juga bernama David Hines melakukan hal yang sama, yaitu menggunakan bantuan dari pemerintah sebesar USD14 juta atau setara Rp 205 miliaran untuk membeli Lamborghini Huracan.