DEMOKRASI.CO.ID - Kisah pilu para tenaga medis yang berjuang dalam menyelamatkan pasien Covid-19 kembali terkuak. Kali ini terjadi pada ratusan dokter residen di RSUP Kandou Manado, Sulawesi Utara yang terpaksa memilih untuk beristirahat dalam melayani pasien Covid-19.
Mereka terpaksa harus rehat lantaran tengah kesulitan dalam membiayai uang kuliah tunggal (UKT) karena pandemik Covid-19. Dokter residen sendiri merupakan seorang dokter yang tengah menjalani pendidikan untuk menjadi dokter spesialis.
Adanya dokter yang kesulitan secara finansial itu pun menjadi kabar yang mengagetkan bagi Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Sebab, fakta tersebut berbanding terbalik dengan janji yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo yang menganggarkan insentif bagi tenaga medis yang berjuang di pandemik Covid-19.
“Lho kok bisa? Bukankah pada 22/3/2020 Presiden Jokowi sudah janjikan kepada dokter dan tenaga kesehatan untuk diberi bonus, insentif bulanan maksimal Rp 15 juta?!” tanya Hidayat Nur Wahid di akun Twitter pribadinya, Kamis (6/8).
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera ini mempertanyakan keseriusan pemerintah yang sempat memberi janji manis kepada para pejuang kesehatan.
Sebab bila pemerintah benar-benar serius terhadap perhatiannya kepada para dokter dan tenaga medis, maka ‘protes’ para tenaga medis tak terjadi.
“Apakah janji itu belum ditunaikan juga? Padahal kalau sejak dulu direalisasikan, tentu akan cukup untuk bayar SPP-nya dokter-dokter residen,” tandasnya.