DEMOKRASI.CO.ID - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya intersepsi yang tidak aman dan tidak profesional yang dilakukan oleh dua Su-27 Flanker Rusia di atas Laut Hitam.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis pada Sabtu (29/8), sepasang Su-27 Rusia terbang dengan cara yang tidak aman terhadap pembom B-52 Strafortress AS di atas Laut Hitam pada Jumat (28/8).
Jarak Su-27 bahkan hanya 100 kaki atau sekitar 30 meter dari hidung B-52 dan beberapa kali berada di ketinggian yang sama, menyebabkan turbulensi sehingga membatasi kemampuan B-52 melakukan manuver.
"Tindakan seperti ini meningkatkan potensi tabrakan di udara yang tidak perlu. (Rusia) tidak konsisten dengan penguasaan udara yang baik dan aturan penerbangan internasional," ujar Komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika, Jenderal Jeff Harrigian.
Harrigan mengatakan, pesawat Rusia sudah membahayakan keselamatan penerbangan dari pesawat yang terlibat.
"Rusia secara teratur melakukan penyadapan yang dianggap tidak aman dan tidak profesional," sambungnya.
Perseteruan antara AS dan Rusia di udara bukanlah yang pertama kali. Pada awal tahun ini, Angkatan Laut AS menuduh Rusia melakukan instersepsi yang tidak aman setidaknya tiga kali hanya dalam dua bulan. Di mana jet tempur Rusia mendekati jarak berbahaya atau melakukan manuver berisiko saat mencegat Pesawat Patroli Maritim dan Pengintaian P-8A Poseidon AS.
Dalam satu contoh, seorang pejuang Rusia melakukan manuver terbalik kecepatan tinggi hanya 25 kaki di depan pesawat AS, sebuah gerakan yang mirip seperti sebuah adegan film "Top Gun".
Selain itu, dua pesawat taktis Rusia juga pernah mendekati kedua sisi P-8, membatasi kemampuannya untuk bermanuver dengan aman.
Sementara untuk yang terbaru, aksi Rusia tersebut mengikuti serangkaian penyadapan pesawat patroli Rusia oleh pejuang NORAD sehari sebelumnya.
Pesawat tempur siluman F-22 Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara mencegat tiga kelompok, yang terdiri dari dua pesawat patroli maritim Rusia Tu-142 di Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska pada Kamis (27/8).
NORAD menyebut, pesawat Rusia datang dalam jarak sekitar 50 mil laut dari pantai Alaska. (Rmol)