logo
×

Selasa, 25 Agustus 2020

Cerita Ayah Meninggal Terdampak Krisis 98, Giring: Politik Bikin Susah Kalau…

Cerita Ayah Meninggal Terdampak Krisis 98, Giring: Politik Bikin Susah Kalau…

DEMOKRASI.CO.ID - Politisi PSI Giring Ganesha menyatakan, dirinya mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) di 2024 mendatang. Dia lantas bercerita terkait latar belakang hidupnya, sehingga dia mengambil keputusan besar tersebut.

Giring mengaku, dirinya lahir dari keluarga biasa dan keluarga kelas pekerja. Saat krisis 1998, karena beban ekonomi yang berat, Ayahnya terserang stroke dan akhirnya meninggal dunia.

“Salah urus politik pada masa itu membuat hidup keluarga saya dan jutaan anak muda lainnya jadi sangat berat. Politik hanya bikin semua orang susah,” kata Giring, dikutip dari video yang dia unggah di Instagram TV nya, Selasa (25/8/2020).

Perjumpaan kedua Giring dengan politik datang tak terduga. Selama puluhan tahun rumah keluarga dia di Jakarta langganan terkena banjir. Tiba-tiba di 2015 dia dan tetangga heran karena sekarang sudah tidak banjir lagi.

“Aneh juga ya. Ternyata selama ini kita terbiasa dengan banjir, jadi begitu enggak ada banjir seperti ada yang hilang,” kata Giring yang dikenal Vokalis Band Nidji ini.

Sejak itu Giring mengaku mulai memperhatikan ada banyak yang berubah di sekitarnya. Ada pasukan oranye yang rutin membersihkan sampah, ada juga pasukan biru yang membersihkan sungai.

Sebelumnya berpuluh tahun dia dan jutaan orang di Jakarta percaya bahwa kota itu tidak akan pernah berubah. Mulai angkutan umum yang tidak tertata, pelayanan publik yang lambat, semua dianggap takdir yang harus diterima menjadi warga ibukota.

Hingga akhirnya semua perlahan berubah, mulai ada aplikasi untuk sampaikan keluhan, kendaraan umum yang nyaman, hingga dibukanya lahan untuk taman.

Maka dari itu Giring yang mewakili bagian generasi anak muda menyatakan melibatkan diri agar politik tidak jatuh ke tangan yang salah. Dia mau politik tidak jatuh ke tangan orang yang tidak mengerti kebutuhan, tantangan atau bahkan aspirasinya berbeda dengan kepentingan kaum muda.

“Kita sekarang sudah punya demokrasi. Kita punya pemilihan umum bebas, satu suara asal dipergunakan dengan baik akan sangat berharga. Karena nanti di 2024 lebih dari setengah jumlah pemilih adalah kita, kaum muda,” kata Giring.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: