DEMOKRASI.CO.ID - Perombakan kabinet makin ramai diperbincangkan sekalipun Mensesneg Pratikno membantah akan ada reshuffle dalam waktu dekat.
Teranyar, bocoran disampaikan dari kelompok relawan, yaitu Barisan Penggerak Rakyat Jokowi-Amin (Barak Join).
Disebutkan bahwa ada tiga menteri yang akan dipecat, yaitu Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Namun bagi Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), kabar ini tidak cukup menggembirakan. Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule mengatakan bahwa perombakan yang dilakukan Jokowi akan percuma.
Seberapa banyak pun menteri yang dicopot, Jokowi tidak akan mampu mengubah kondisi ekonomi tanah air, dari diambang krisis menuju kemakmuran.
Menurutnya, perlu ada satu menteri yang turut dirombak agar ekonomi yang terpuruk sejak 6 tahun terakhir bisa teratasi. Dia adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“ProDEM yakin reshuffle tak akan mengubah keadaan jika menkeu SMI tidak dicopot,” terangnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Minggu (30/8).
Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Sebab, di periode pertama Jokowi juga pernah beberapa kali melakukan perombakan. Hasilnya, kondisi ekonomi Indonesia konsisten menurun, bahkan sebelum wabah corona datang.
Kenyataan itu harus membuat Jokowi sadar tentang siapa biang kerok di balik ekonomi Indonesia yang terus melambat dan kini nyungsep.
“Reshuffle pernah dilakukan Jokowi di periode pertama dan tidak membaik, ekonomi gagal meroket. Jadi mundurlah!” demikian Iwan Sumule. (Rmol)