DEMOKRASI.CO.ID - Lembaga investasi asal Amerika Serikat (AS) International Development Finance Corporation (IDFC) makin serius untuk melakukan investasi di Indonesia. CEO IDFC Adam Boehler mengirimkan surat ke pemerintah Indonesia lewat Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam suratnya, Adam menyampaikan saat ini IDFC sedang berkoordinasi dengan National Security Council (NSC) atau Dewan Keamanan Nasional AS. NSC akan memimpin koordinasi antar lembaga di AS untuk mengembangkan ide-ide kerja sama yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.
“Pak Luhut sangat mengapresiasi sambutan positif AS melalui IDFC dan keinginan mereka untuk menjadi mitra yang berharga bagi Indonesia. Sesuai permintaan mereka, pemerintah akan memberikan pedoman lebih lanjut untuk kerja sama di beberapa sektor,” ujar Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi dalam keterangannya, Kamis (6/8/2020).
AS melakukan komitmen untuk kerja sama dalam pengembangan di bidang farmasi, pertahanan dan keamanan, energi, serta untuk Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan menjadi wadah pendanaan baru untuk proyek di Indonesia.
Kemudian, minat IDFC untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang farmasi cukup besar. Bahkan, pemerintah AS disebut sudah menghubungi Luhut untuk membuka pembicaraan soal relokasi industri farmasi.
Kemudian sektor pertahanan dan keamanan juga menarik minat AS, IDFC disebut tertarik untuk berinvestasi salah satunya di wilayah Natuna. Indonesia sendiri sebagai negara maritim memerlukan investasi di pulau-pulau terluarnya, sehingga investasi di bidang ini juga akan membantu penegakan kedaulatan dan peningkatan keamanan negara.
Seperti diketahui, Januari lalu Adam Boehler sendiri sudah sempat mendatangi Indonesia untuk membicarakan kerja sama investasi. Bahkan, Adam juga sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Saat berkunjung, Adam Boehler menjelaskan IDFC menyiapkan pendanaan senilai US$ 60 miliar untuk berinvestasi di negara negara berkembang. Menurut Adam, Jokowi menegaskan fokus untuk pembiayaan investasi mengandalkan modal swasta. Amerika Serikat pun, kata Adam, siap mendukung Indonesia dalam pembangunan.
“Ini baru pertama kali dibentuk dan saya langsung berkunjung ke Indonesia. Saya sangat senang sekali bertemu dengan Presiden Jokowi. Jelas tadi dari bapak Presiden bahwa fokusnya adalah private capital untuk membangun Indonesia dan Amerika Serikat siap mendukung Indonesia,” tutur Adam, di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (10/1/2020).