DEMOKRASI.CO.ID - Penyanyi Erdian Aji Prihartanto atau yang dikenal dengan nama Anji atau Manji jadi sorotan setelah beberapa pendapatnya mengenai COVID-19. Baru-baru ini, Anji mengunggah video bersama seseorang yang diklaim sebagai pakar mikrobiologi dan bergelar profesor bernama Hadi Pranoto.
Anji dikecam warganet karena beberapa pernyataan Hadi Pranoto dinilai keliru. Mulai dari obat COVID-19 sampai cara dan harga tes Swab. Bukan hanya itu saja, gelar profesor Hadi Pranoto diragukan warganet karena tidak ditemukan dalam mesin pencarian Google. Mengenai video tersebut, Anji angkat bicara.
"Saya dikatakan memberi panggung pada orang yang tidak kredible. Videonya di-share ke mana-mana oleh banyak orang. Ditonton banyak orang. Menjadi trending. Lalu di-banned oleh pihak YouTube," tulis Anji dalam Instastories-nya.
Padahal, menurut Anji, channel YouTubenya tidak hanya mengunggah video itu. Satu hari setelah video bersama Hadi Pranoto, Anji mengunggah bincang-bincang dengan Dino Hamid, membicarakan mengenai konser di masa pandemi.
"Selang sehari kemudian saya mengunggah video lain, berdiskusi dengan seorang profesional. CEO sebuah perusahaan keren yang bergerak di bidang pertunjukan. Materinya sangat bagus, tentang masa depan bisnis pertunjukan di Indonesia," tulis Anji.
Sambutan penonton tidak sebesar video bersama Hadi Pranoto. Sampai Senin, 3 Agustus 2020, video dengan judul KONSER DI MASA PANDEMI, JADINYA BEGINI!! With Dino Hamid hanya ditonton oleh 25 ribu orang.
"Yang nonton hanya 20 ribuan saja dalam waktu 24 jam. Berbeda jauh dengan video sebelumnya," tulisnya.
Anji menyimpulkan satu hal dari fenomena videonya dengan Hadi Pranoto dan Dino Hamid. Menurutnya, orang-orang memberi kesempatan tampil pada sesuatu yang mereka tidak suka.
"secara tidak sadar, orang-orang juga memberi panggung pada hal yang mereka tidak suka...," tulis Anji.[viva]