DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis perekonomian nasional mulai membaik pada kuartal-III 2020. Sebagaiama diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II 2020 mengalami kontraksi 5,32 persen year-on-year (yoy).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato mengungkapkan, rasa optimisme tersebut didasari beberapa sektor telah menunjukkan pemulihan aktivitas ekonomi. Permintaan dan persediaan mulai tumbuh.
“Kita lihat trennya karena dalam situasi seperti ini yang harus kita lihat adalah tren. Ini kalau kita lihat dari Purchasing Managers’ Index Indonesia sudah terjadi kenaikan, dari (posisi) Maret terendah,” ujarnya, Rabu (5/8)
Airlangga menyebut, angka PMI pada Juli 2020 telah mencapai level 46,9. Jika dibandingkan dengan sebelumnya pada PMI Maret 2020 sekitar 27,5.
Artinya, bisa dipastikan aktivitas industri manufaktur telah bergerak karena adanya permintaan maupun aktivitas ekspor. “Ini menandakan demand dari dalam negeri maupun ekspor muncul. Momentum ini yang harus kita jaga,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, indikator lainnya, seperti penjualan kendaraan bermotor yang penurunannya mulai dangkal, dari sebelumnya -82,3 persen pada Mei 2020 menjadi -54,6 persen pada Juni 2020. Begitu juga penjualan ritel dari -20,6 persen menjadi -14,4 persen pada Juni 2020.
Sementara, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) telah naik dari sebelumnya 77,8 menjadi 83,8. Survei kegiatan dunia usaha juga naik dari -13,1 menjadi -5,1.
“Sehingga kuartal-II 2020 ini betul-betul sebagai bottom perekonomian Indonesia,” tuturnya.
