DEMOKRASI.CO.ID - Dalam sebuah video yang diposting di saluran YouTube-nya pada 15 Juli 2020, cendekiawan Islam India yang diasingkan Zakir Naik berbicara tentang pemulihan kembali status Hagia Sophia sebagai masjid di Turki.
“Bisakah tempat suci seperti gereja atau kuil dikonversi menjadi masjid? Setelah ditaklukkan, jawabannya adalah bisa,” kata Zakir Naik, yang dilansir dari laman reddit.com.
Dia mengatakan bahwa jika Muslim menaklukkan wilayah seperti yang dilakukan Ottoman (utsmaniyyah), mereka diizinkan untuk menggunakannya sesuai keinginan, termasuk mengubah tempat-tempat suci menjadi masjid. Dia menjelaskan bahwa satu-satunya kasus di mana hal ini tidak diizinkan adalah ketika umat Islam memiliki perjanjian dengan non-Muslim, atau ketika non-Muslim menyerah kepada Muslim, menjadi dhimmi, dan membayar pajak jizya.
“Hanya jika ada perjanjian antara Muslim dan non-Muslim, atau jika non-Muslim menyerah, atau mereka adalah dhimmi (non-Muslim yang hidup di bawah hukum pemerintahan Islam), itulah satu-satunya kondisi di mana umat Islam memberi mereka keamanan dan mereka membayar jizya (pajak pemilihan). Sejauh ketika penguasa Ottoman (Utsmaniyyah) menaklukkan Konstantinopel, itu adalah penaklukan, itu adalah perang,” terangnya.
Naik menambahkan bahwa keputusan sejumlah pihak barat untuk mengkritik dan mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan salah dan tidak pada tempatnya. Menurutnya, konversi ini adalah sah menurut kedaulatan negara Turki, dan sesuai dengan Alquran dan sunnah. []