DEMOKRASI.CO.ID - Diundangnya para artis hingga influencer oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara beberapa waktu lalu menunjukkan kegamangan pemerintah dalam menghadapi pandemik Covid-19.
Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/7).
"Mungkin Istana sudah kehilangan akal, sudah bingung. Kehilangan akal dan bingung karena corona trendnya makin naik," kata Ujang Komarudin.
Namun, alih-alih membantu pemerintah dalam mensosialisasikan waspada dan turut menyerukan tingkat kedisiplinan masyarakat, para artis dan influencer ini beberapa diantaranya mengenakan kalung anti virus corona eucalyptus yang dibuat Kementerian Pertanian.
Menurut Ujang yang juga pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, ini seperti menunjukkan dagelan semata untuk menghadapi pandemik Covid-19.
"Kita anggap hiburan saja, jika Jokowi undang artis, lalu setelah itu pakai kalung corona. Hiburan di tengan pandemik corona, yang saat ini bukannya menyusut. Tapi bertambah terus," pungkasnya.
Presiden Jokowi mengundang setidaknya 30 pekerja seni-kreatif ke Istana Merdeka Jakarta, Selasa lalu (14/7). Jokowi memberikan mereka misi khusus antara lain membantu sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.
Alih-alih membantu pemerintah, para artis ini beberapa mengeluarkan pernyataan dan sikap kontroversial dan mengenakan kalung anti virus corona dan memposting di media sosialnya.
Salah satunya, Yuni Shara mengatakan kalung eucalyptus atau kalung anti virus corona membuatnya lebih aman ketika beraktivitas.
"Kadang ada hal yang tidak dapat dikerjakan dari rumah sehingga harus keluar. Dengan adanya inovasi kalung eucalyptus ini, saya jadi merasa lebih safety," ucapnya.
Padahal, kalung itu masih kontroversi lantaran disebut-sebut khasiatnya masih diragukan. (*)