DEMOKRASI.CO.ID - Jagat dunia maya dihebohkan dengan poster “Klepon Islami”. Menjadi ramai lantaran poster itu berisi ajakan agar meninggalkan makan kue tersebut karena dianggap tidak islami.
“Kue Klepon Tidak Islami. Yuk, tinggalkan jajanan yang tidak islami, dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami Abu Ikhwan Aziz,” bunyi poster tersebut.
Bagi politisi PKS, Tifatul Sembiring poster ini memiliki modus menyudutkan Islam. Modus tersebut, katanya, mirip gaya yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam memojokkan Islam dan ulama.
“Dilihat modusnya, isu "Klepon Islami" itu persis cara propaganda PKI memojokkan Islam dan ulama dari zaman baheula,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (21/7).
Seolah, sambung mantan Menkominfo, konten “Klepon Islami” ini dibuat oleh kalangan Islam. Padahal ada pihak tertentu yang memproduksi poster untuk menyudutkan Islam. Pihak tertentu yang dimaksud adalah kelompok kalangan yang ingin komunis bangkit.
“Seolah konten dibuat kalangan Islam, padahal pihak komunis yang memproduksinya. Agar bisa mengolok, membully Islam dan ulama. Gampang dibaca. Setuju Lur?” tutupnya.
Belum diketahui pasti darimana poster tersebut berasal. Berdasarkan pencarian redaksi di mesin pencari Google, toko bernama Abu Ikhwan Aziz tidak ditemukan kecuali pemberitaan mengenai “Klepon Islami”.
Sementara berdasarkan pencarian di Instagram, redaksi menemukan akun @abu.ikhwanaziz yang biodatanya tertulis aneka camilan halal. Namun demikian, akun ini dikunci dan tidak bisa dibuka secara umum.
Sedangkan unggahan akun tersebut baru berjumlah 4 buah dengan jumlah follower 115 dan tidak ada akun lain yang diikuti. [gr]