DEMOKRASI.CO.ID - Seorang pasien Covid-19 asal Prancis tak bisa berhenti ereksi selama empat jam. Dokter mengkalim kondisi itu ada hubungannya dengan infeksi virus Corona.
Menyadur New York Post, pria 62 tahun itu mengalami kondisi menyakitkan yang dikenal sebagai priapismus saat berada di unit perawatan intensif di rumah sakit Le Chesnay.
Sebagai penanganan pertama, dokter telah mengompres es ke daerah vital pria itu. Namun, ereksi itu tak menghilang selama empat jam.
Pihak rumah sakit pada akhirnya mengambil tindakan dengan mengeluarkan gumpalan darah dari penis pria itu dengan jarum.
Menurut dokter, gumpalan darah di penis merupakan gejala umum diantara pasien infeksi virus Corona. Tapi, pasien ini jadi yang pertama mengalami priapismus saat terinfeksi Covid-19.
“Presentasi klinis dan laboratorium pada pasien kami sangat menyarankan priapismus terkait infeksi SARS-CoV-2,” tulis dokter dalam keterangannya, dikutip New York Post, Kamis (2/7/2020).
Meski menyebut priapismus berkaitan erat dengan infeksi Covid-19, laporan dokter menyebut masih dibutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut.
"Meskipun argumen yang mendukung hubungan sebab akibat antara COVID-19 dan priapisme sangat kuat dalam kasus kami, laporan kasus selanjutnya akan memperkuat bukti," tulis laporan itu. []