DEMOKRASI.CO.ID - Kemarahan Presiden Joko Widodo kepada para menteri yang tidak maksimal menangani pandemik Covid-19, dinilai lucu oleh Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi merasa tergelitik lantaran kerja menteri yang tidak maksimal sesungguhnya berakar dari Presiden Joko Widodo itu sendiri.
Sebab, sambungnya, Presiden Joko Widodo sudah sedari awal menyatakan bahwa tidak ada visi misi menteri, melainkan hanya ada visi misi presiden.
"Kalau menterinya nggak ngapa-ngapain karena memang dari awal presiden bilang tidak boleh ada visi misi,” ujarnya dalam acara Yuk Ngobrol Pemikiran Islam (Yuk Ngopi) edisi 12 bertajuk “Mewaspadai Bangkitnya Neo Komunisme” yang digelar virtual, Minggu (12/7).
“Ya begitulah kalau presidennya bacanya komik Shinchan," kesalnya.
Seharusnya, sebagai seorang pemimpin, Presiden Joko Widodo banyak membaca buku layaknya pemimpin hebat lain. Sehingga memiliki banyak referensi dalam mengambil kebijakan.
Lebih lanjut, Edy Mulyadi turut menyoroti susunan kabinet yang banyak diisi oleh orang yang tidak kompeten. Ini lantaran jabatan menteri tersebut diberikan sebagai hadiah lantaran sudah membantu pada perhelatan pilpres lalu.
Jadi suara dari balik tembok Istana sudah sampai pada puncak kegondokan terhadap kerja para menterinya. Tetapi entah kenapa marah-marah itu baru diupload setelah 10 hari? Oh mungkin disesuaikan dulu dengan angle dan momentumnya," sindir Edy.
Presiden Jokowi marah saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni lalu. Namun Video rekaman Jokowi marah tersebut baru diunggah Sekretariat Presiden melalui akun YouTube pada tanggal 28 Juni.(rmol)