DEMOKRASI.CO.ID - Langkah Presiden Joko Widodo yang memanggil Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo yang gagal mendapatkan rekomendasi PDIP di Pilkada Solo 2020 masih menjadi perbicangan hangat.
Rekomendasi PDIP sendiri, akhirnya jatuh ke tangan anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Pemanggilan Jokowi kepada Purnomo, disebut-sebut disertai tawaran jabatan tertentu usai rekomendasi PDIP diberikan kepada Gibran.
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menyebutkan, langkah Jokowi tersebut seperti membawa roda dmokrasi Indonesia berjalan mundur.
"Di mana presiden terlibat negosiasi jabatan dan mengurus rekomendasi parpol calon walikota untuk keluarganya. Dilakukan di Istana Negara," ujar Syahrial di akun Twitter pribadinya, Minggu (19/7).
"Kondisi yang biasa terjadi di masa orde baru. Artinya, demokrasi mundur 22 tahun," imbuhnya menekankan.
Selain itu, sambungnya, apa yang dilakukan Jokowi juga menjadi bukti bahwa resesi yang mengancam Indonesia bukan hanya di sektor ekonomi.
"Resesi ekonomi menjalar ke berbagai sendi, mengarah ke resesi demokrasi," pungkasnya. [rmol]