DEMOKRASI.CO.ID - Dinamika politik jelang pilkada serentak 2020 semakin menarik. Tokoh-tokoh yang akan maju mulai muncul di panggung-panggung politik. Ada yang diterima, ada pula yang menuai polemik.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain dalam tweet kali ini menyindir Dinasti Politik. Tengku tak menyebut siapa yang dia sindir, agaknya Tengku memang sengaja membiarkan Netizen mencari jawaban sendiri.
Salah satu tweet Tengku dalam Twitter @ustadtengkuzul, dia menyampaikan pertanyaan satire dan meminta Netizen menjawabnya.
Dia membahas seorang pejabat berkuasa yang menurutnya memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik anggota keluarga.
"Mau nanya saja. Bolehkan seorang pejabat negara mengurusi keperluan anaknya dalam urusan politik pakai rumah dinas? Dah gitu aja pertanyaannya. Silakan dijawab..." kata Tengku.
Kemudian Tengku mengatakan di tengah zaman reformasi yang semuanya diatur oleh undang-undang, "Tapi hidup serasa seperti zaman kerajaan... Terasa nggak ya...?"
Masih menyangkut Dinasti Politik, dia mengungkapkan kekecewaan pada kelompok pendukung pejabat pada salah satu rezim yang dinilainya diam saja.
"Mereka bilang zaman Pak Harto lebih parah? Padahal sekarang belum 6 tahun jadi pejabat anak, mantu, besan, ponakan semua mau diangkat. Hemmm... Zaman reformasi lho... Tim sorak apa tidak melek ya...? Ketutupan apa sih mata mereka?" kata Tengku.
Bukan kali ini saja Tengku menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan satire di timeline Twitter-nya. []