DEMOKRASI.CO.ID - Cucu PB XII, B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi, membuka diri terhadap peluang maju sebagai lawan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 9 Desember 2020 mendatang.
Sikap itu dia tunjukkan bukan karena kecewa tidak mendapat rekomendasi sebagai cawawali Solo dari PDIP. Putri dari K.G.P.H.P.A. Tedjowulan itu mengaku ingin menjaga iklim demokrasi di Kota Bengawan agar sehat dan berwarna.
“Jadi kita bicaranya bukan kecewa atau tidak kecewa. Semua orang manusiawi kalau merasa kecewa. Tapi kalau kecewa terus tidak ngapa-ngapain lagi, ya berarti kita belum pernah di politik,” ujar dia saat ditemui Solopos.com, Sabtu (18/7/2020).
Menurut Putri Woelan cucu PB XII, setiap pelaku politik harus memahami konsekuensi terjun ke dunia politik. Dalam setiap perjalanan politik pasti akan bermuara kepada tercapainya tujuan atau belum.
“Jadi harus siap senang atau pun susah,” urai dia.
Putri Woelan cucu PB XII itu menegaskan setiap perjuangan yang dilakukan pasti akan dilihat dan dinilai oleh masyarakat. Dia juga mengucapkan selamat kepad Gibran-Teguh yang mendapat rekomendasi PDIP sebagai cawali-cawawali Solo.
“Mungkin itu yang terbaik buat DPP dan parpol. Juga mungkin bisa menjadikan sarpras untuk terus berjuang dari calon yang memang sudah ditetapkan rekomendasinya. Begini mas, di politik itu kan dinamikanya luar biasa,” tutur dia.
Kemungkinan Maju
Maksudnya, ketika ada orang yang mau berjuang demi kemaslahatan umat dan kemajuan sebuah kota, tentu sah-sah saja. “Tak ada yang tahu saya ke depan akan stagnan saja atau melanjutkan perjuangan,” urai dia
Putri Woelan yang merupakan cucu PB XII itu mengajak masyarakat Solo menunggu seperti apa dinamika politik Solo maupun nasional beberapa bulan ke depan. Apalagi tahap pendaftaran cawali-cawawali oleh parpol baru dibuka September 2020.
“Kita lihat saja ke depan dinamikanya seperti apa. Toh pendaftaran di KPU masih bulan September. Ya kita sama-sama berdoa. Kalau bisa ikut ramai-ramai memeriahkan [pilkada] ya kenapa tidak. Mari kita tunggu saja,” seru dia. (*)