DEMOKRASI.CO.ID - Nama Prabowo Subianto berada di urutan nomor tiga di survei elektabilitas Capres 2024 yang dirilis lembaga survei Indikator. Apakah Partai Gerindra akan tetap mengusung Prabowo di Pilpres 2024?
"Pilpres kan masih jauh, partai juga belum memutuskan untuk mengajukan siapa pada Capres 2024," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
Dasco mengatakan Prabowo saat ini fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo juga disebut mementingkan tugas sebagai Menhan ketimbang pencitraan.
"Memang Pak Prabowo juga nggak ngoyo untuk mengerek popularitas dan elektabilitas. Pak Prabowo masih tekun bekerja sebagai Menteri Pertahanan, masih fokus pada kerja-kerja daripada kemudian menjaga pencitraan," tegas Dasco.
Sementara itu, secara terpisah Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman mengaku tak mau merespons berlebihan survei Indikator. Sebab, Pilpres 2024 masih jauh.
"Kami nggak mau berebihan dalam merespon hasil survei. Yang namanya survei ada naik, ada turun bisa aja. Apalagi ini Pemilu masih lama banget, lebih baik konsentrasi memaksimalkan tugas Pak Prabowo sebagai Menhan, agar mendatangkan manfaat sebesar-besarnya kepada bangsa dan negara," ucap Habiburokhman.
Habiburokhman juga mengatakan Gerindra saat ini belum sama sekali membicarakan Pemilu 2024 di internal partai. Dia juga tak tahu apakah sang Ketum akan maju lagi sebagai Capres 2024 atau tidak.
"Terus terang kami belum ada hitung-hitungan soal 2024, Pak Prabowo mau maju lagi atau tidak belum ada arahannya. Namun demikian proses pembangunan partai terus berjalan," ucap Habiburokhman.
Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru terkait elektabilitas capres pada Selasa (21/7). Ganjar berada di posisi pertama di angka 16,2%. Kemudian disusul Anies Baswedan yang merupakan Gubernur DKI Jakarta dengan perolehan 15%. Sementara Prabowo Subianto ada di posisi ketiga dengan angka 13,5%.
Survei soal capres pilihan dilakukan dengan menyodorkan 15 nama kepada responden. Survei dilakukan menggunakan wawancara melalui telepon kepada 1.200 responden pada 13-16 Juli dengan metode simple random sampling. Margin or error pada survei ini kurang-lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkap penyebab elektabilitas Ganjar dan Anies yang menyalip Prabowo. Ada faktor penunjang mengapa dua kepala daerah itu elektabilitasnya mengalahkan Ketum Gerindra tersebut.
"Faktor utamanya memang karena faktor visibility," ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam perbincangan, Selasa (21/7).
Visibility yang dimaksud Burhanuddin adalah terkait penanganan virus Corona (COVID-19). Kepala daerah menjadi pihak yang terus mendapat perhatian selama masa pandemi.[dtk]