DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah pesawat pengintai RC-135W Rivet Joint milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) terbang di atas langit Korea Selatan yang diduga untuk memantau Korea Utara.
Dilaporkan Yonhap, pesawat tersebut terlihat di atas langit Seoul pada Senin (20/7) sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Seorang pelacak penerbangan mengatakan, pesawat tersebut memiliki misi yang jelas untuk mengawasi Pyongyang setelah pertemuan tertutup Partai Pekerja Korea (WPK).
Pada Sabtu (18/7), KCNA memuat, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengadakan rapat tertutup untuk membahas masalah-masalah utama keamanan. Di mana Pyongyang mengaku sedang mencari cara untuk memperkuat langkah pencegahan perang karena adanya potensi militer di Semananjung Korea.
Pengerahan pesawat pengintai oleh Washington adalah bagian dari operasi regulernya. Namun para ahli mengatakan, beberapa pesawat dibiarkan terlihat untuk memberikan tekanan pada Korea Utara.
Sementara itu, sumber-sumber militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara tidak menunjukkan gerakan militer yang tidak biasa dalam beberapa pekan terakhir. Khususnya setelah Kim Jong Un membatalkan rencana aksi militer terhadap Korea Selatan pada bulan lalu.
Beberapa waktu terakhir, ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat. Pada Juni, Korea Utara dilaporkan telah meledakkan kantor penghubung yang berada di perbatasan Kaesong dan mengancam akan mengambil tindakan militer karena aksi para pembelot yang menyebarkan propaganda.
Selain itu, Korea Utara juga mengecam Buku Putih Pertahanan Jepang 2020 yang menganggap kekuatan nuklirnya sebagai ancaman perdamaian di kawasan. Pyongyang sendiri menuding Jepang berusaha untuk meningkatkan militer secara aktif. (Rmol)