DEMOKRASI.CO.ID - Perwakilan Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah ormas Islam yang melaksanakan aksi demo menemui pimpinan DPR RI. Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan hendak meminta kepastian DPR agar RUU HIP dibatalkan.
"Tetap tuntutan kita sama, kita ingin dapat kepastian dari DPR RI bahwa RUU HIP atau PIP tidak akan dilanjutkan. Dicabut-dibatalkan dari Prolegnas lewat sidang paripurna hari ini," kata Slamet kepada wartawan di depan gedung DPR, Kamis (16/7/2020).
Slamet menyebut sebelumnya tidak ada agenda audiensi dengan DPR. Namun dia menyebut pihak pimpinan DPR ingin bertemu dengan perwakilan aksi massa.
"Sebetulnya kita tidak ada agenda untuk audiensi dengan pimpinan DPR, kita akan dengarkan DPR nanti di paripurna. Tetapi dari kesekretariatan meminta kita bertemu dengan pimpinan DPR," ujar Slamet.
"Oleh karenanya, kita hargai mereka. Kita utus lima orang, termasuk saya. Nanti kita akan ketemu pimpinan DPR, kita akan dengar dan minta penjelasan bahwa ada kepastian dicabut dan dibatalkannya RUU HIP ini," tambahnya.
Dalam audiensi itu, Slamet Maarif didampingi oleh anggota PA 212 Asep Syarifudin, koordinator apel ganyang PKI Maman Suryadi, dan perwakilan ormas Islam lainnya. Mereka masuk pada pukul 12.43 WIB.
Diketahui, demo hari ini dilakukan oleh dua kelompok massa. Massa pertama adalah PA 212 dan ormas Islam yang menolak RUU HIP. Massa kedua merupakan aliansi buruh yang menolak omnibus law.
Polisi pun melakukan pemisahan kedua massa. Polisi memasang dua pagar kawat berduri untuk memisahkan massa ormas Islam dan aliansi buruh. Massa ormas Islam berada di sisi jalan arah Slipi, sementara aliansi buruh di dekat JPO depan kompleks DPR. []