DEMOKRASI.CO.ID - Tim sukses (Timses) pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso untuk memenangkan pemilihan kepala daerah di Kota Solo kehilangan satu sosok penting.
Dia adalah Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo yang memilih undur diri setelah sebelumnya ditunjuk menjadi penasihat tim pemenangan putra Presiden Joko Widodo tersebut.
"Setelah dikarantina (melakukan isolasi Covid-19) saya merenung, mikir-mikir. Saya kirim surat atau semacam pemberitahuan ke Pak Rudy (Ketua DPC PDIP Solo) lewat WA kalau saya tidak bersedia jadi apapun (di Timses)," ujar Purnomo saat dihubungi wartawan, Senin (27/7).
Dia beralasan, maksud penguduran dirinya dari Timses pasangan Gibran-Teguh lantaran ingin istirahat dari dunia politik dan enggan terlibat di Pilkada tahun ini.
Lagipula, lanjut Purnomo, dirinya telah menerima tanggapan atas sikapnya tersebut dari Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Bahkan dia juga mengaku telah menyampaikan hal yang sama kepada Teguh, pasangan Gibran.
"Sudah ada respons, Pak Rudy enggak apa-apa, yang penting jaga kesehatan, kalau Pak Teguh nyuwun pangestune (minta restu kepada Purnomo)," tuturnya.
Lebih lanjut, Purnomo meyakini tim pemenangan Gibran-Teguh memenangkan pertarungan Pilkada di Kota Solo. Karena ia beranggapan jika ikut terlibat di dalam Timses malah menjadi beban tim.
"Toh tanpa saya, Gibran pasti menang, nanti malah ngewuhi, mekewuhi (membuat tidak nyaman)," ucapnya.
Namun saat disinggung mengenai ajakan Partai Keadilan Sejahterah (PKS) untuk bisa maju kembali di Pilkada tahun ini, Purnomo menjawab dengan sebuah kelakar.
"Saya bilang sudah enggak mungkin lagi, tertutup kemungkinan, itu menurut saya lho ya. Enggak tahu kalau nanti ada berita spektakuler. Tidak usah berandai-andai dulu," pungkasnya. (*)