DEMOKRASI.CO.ID - Tim ekonomi pemerintah Thailand kompak mundur di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Hal ini pun membuat Thailand di tengah kebingungan karena menteri keuangannya pun mengundurkan diri.
Dilansir dari Reuters, media Thailand melaporkan, Menteri Keuangan Uttama Savanayana dan Wakil Perdana Menteri Yang bertanggung jawab atas ekonomi Somkid Jatusripitak mengundurkan diri. Sementara Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan masih belum mengetahuinya.
Baca: Selain Singapura, Deretan Negara ASEAN yang Terancam Resesi
"Saya tidak tahu, saya tidak melihatnya," katanya dilansir dari Reuters, Kamis (16/07/2020).
Uttama mundur dari partai yang berkuasa pekan lalu bersama dengan dua menteri lainnya di tengah rumor pergantian kabinet yang akan datang, tetapi mereka semua tetap dalam posisi kabinet mereka. Hingga kini para menteri tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, dan juru bicara pemerintah tidak menjawab panggilan telepon.
Sumber-sumber di Partai Palang Pracharat yang berkuasa di Prayuth memberikan jawaban yang kontradiktif ketika dihubungi oleh Reuters.
Somkid bukan anggota Palang Pracharat, tetapi ia telah dianggap sebagai penasihat ekonomi penuntun untuk Prayuth sejak tak lama setelah pemerintah terpilih digulingkan pada 2014. Perubahan pada tim ekonomi teratas ini dapat lebih mengguncang perekonomian Thailand.
Apalagi pemerintah Thailand tenga berupaya berusaha mengurangi kerusakan dari pandemi Covid-19, dengan miliaran dolar langkah-langkah stimulus diluncurkan dan proyek-proyek investasi tiket besar sudah melambat.
Surat kabar keuangan Than Settakij pertama kali melaporkan pada hari Rabu sore bahwa Somkid dan dua menteri kabinet telah mengajukan pengunduran diri mereka ke Prayuth. Itu diikuti oleh laporan serupa di Krungthep Turakij, surat kabar lain dalam kelompok media yang sama.
Surat kabar harian lain, Matichon, mengatakan laporan pengunduran diri itu tidak benar, tetapi kemudian memposting cerita lain yang mengatakan bahwa Uttama telah "mengungkapkan" dia akan menyerahkan pengunduran dirinya pada Kamis pagi.
Sempat dikatakan kelompok menteri yang sama akan mengadakan konferensi pers pada hari Kamis untuk menjelaskan rencana mereka. Reuters mencatat semua surat kabar mengutip sumber anonim.
Ancaman Resesi Thailand
Seperti negara Asia lainnya yang tersengat corona, ekonomi Thailand juga mengalami kontraksi paling cepat dalam delapan tahun pada kuartal I-2020 lalu. Thailand diramal akan masuk ke jurang resesi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Pandemi Covid-19 menghantam pariwisata dan aktivitas domestik yang menjadi satu-satunya kekuatan negara Gajah Putih tersebut.
Pada kuartal I-2020 ekonomi Thailand negatif hingga 2,2%. Kemudian diproyeksikan di kuartal II-2020 akan negatif juga pada kisaran 2,2% berdasarkan konsensus beberapa lembaga rating. Sementara Trading Economics memproyeksikan ekonominya anjlok minus 17% di kuartal II-2020.
"Dampak wabah di Q2 akan jauh lebih besar daripada di Q1," kata Phacharaphot Nugtramas, ekonom di Krung Thai Bank.
Ekonomi Thailand diproyeksikan menyusut 8,8% tahun ini. Dampak lockdown Thailand akan terus mempengaruhi pengeluaran rumah tangga dan investasi swasta untuk sisa tahun ini. []