DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Majelis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule menanggapi komentar tokoh nasional, Dr. Rizal Ramli yang mengkritik pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka di pilkada.
Menurut Rizal Ramli, langkah Jokowi yang mengizinkan Gibran maju berpolitik adalah sebuah langkah offside dan keterlaluan.
"Ndak nyangka kirain budaya Solo itu santun, tau diri, pertimbangkan rasa & etika. Lho kok ini anomali, vulgar?" kata RR di akun Twitter @RamliRizal, Sabtu (18/7).
RR merespons cuitan pemilik akun @DonAdam68 yang mengusulkan kepada Jokowi untuk mengeluarkan Keppres yang memutuskan Gibran dan mantunya Bobby Nasution sebagai pemenang di Pilkada Solo dan Medan, agar hemat biaya di tengah pandemik corona.
Iwan Sumule mengatakan, bukan hanya memajukan keluarga inti di pilkada yang keterlaluan, Jokowi tidak mau mundur saja dari kursi presiden sudah keterlaluan.
"Jokowi tak mau mundur saja sudah keterlaluan dan tak tahu diri. Padahal sudah tidak kompetibel dan tak punya solusi lagi buat rakyat. Hopeless," kata dia lewat akun @KetumProDEM.
Dan yang memalukan, lanjut Iwan Sumule, setelah Gibran menyalip politisi senior PDIP asal Solo, Achmad Purnomo, oleh Jokowi wakil walikota Solo itu ditawari jabatan
"Tambah lagi ditolaknya tawaran jabatan oleh Purnomo sebagai kompensasi majunya Gibran sebagai Walkot Solo. Memalukan!" pungkasnya. []