logo
×

Jumat, 03 Juli 2020

Jenazah Korban Covid-19 Dilempar Ke Lubang Besar Di India, Seiring Angka Kematian Yang Sangat Tinggi

Jenazah Korban Covid-19 Dilempar Ke Lubang Besar Di India, Seiring Angka Kematian Yang Sangat Tinggi

DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video yang beredar baru-baru ini membuat netizen sedih sekaligus marah. Video yang menggegerkan di India itu memperlihatkan penanganan jenazah korban Covid-19 yang sangat tidak ‘punya hati’.  Dalam video beberapa petugas medis melempar kantung-kantung hitam berisi jenazah korban Covid-19 ke dalam sebuah lubang besar.
Di dalam video juga terdengar suara yang lebih mirip instruksi. Di dekat lubang besar itu terlihat satu mobil jenazah  dan sebuah traktor yang siap untuk menguruk dan menutup lubang besar itu dengan tanah.

Seorang anggota kongres Karnataka, DK Shivakumar, memposting video tersebut dengan serangkaian tweetnya.

“Sangat terguncang hati ini melihat jasad pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia ditumpuk secara tidak manusiawi di sebuah lubang di Ballari," kicaunya pada akun @DKShivakumar.

"Apa ini beradab? Ini menjadi refleksi bagaimana pemerintah menangani krisis virus corona. Saya mendesak pemerintah mengambil tindakan nyata dan memastikan ini tidak terjadi lagi," ujar Shivakumar.

Video di direkam di Distrik Ballari, di negara bagian Karnataka, India, dan menimbulkan amarah warga.

Pejabat Senior Distrik Ballari, SS Nakula, mengakui video tersebut adalah asli. Mereka telah meminta maaf kepada pihak keluarga. Jenazah yang dilempar ke lubang itu berjumlah delapan. Mereka adalah pasien Covid-19 yang meninggal sehari sebelumnya, dikutip dari BBC Hindi, Kamis (2/7).

"Kami sudah mengeluarkan surat permintaan maaf tanpa syarat kepada keluarga korban. Kami sangat terluka karena perlakuan para petugas itu, dan kami sangat menyesal. Kami mengutuk cara mereka memperlakukan jenazah. Mereka seharusnya diperlakukan lebih manusiawi," kata SS Nakula.

SS Nakula memastikan petugas berpakaian APD dalam video yang itu telah dipecat dan digantikan oleh tim yang baru.

"Sebetulnya mereka telah mengikuti semua protokol. Yang menjadi kesalahan mereka bukan mengenai bagian protokol, tetapi mentalitas bahwa mayat harus ditangani dengan bermartabat," ujar Nakula.

India mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan. Selama dua minggu belakangan, angka kasus baru terus-terusan melonjak. Pada Selasa (30/6) angka kasus baru bertambah lebih dari 18 ribu dalam 24 jam.

Kemudian pada Rabu (1/7) angka kasus baru bertambah lebih dari 19 ribu. Sampai dengan Kamis (2/7), total kasus Covid-19 di India mencapai lebih dari 607 ribu dengan angka kematian mencapai 17,873. Angka itu mnjadikan India peringkat keempat dunia dalam kasus Covid-19. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: