logo
×

Sabtu, 04 Juli 2020

Isu Reshuffle Mencuat, PA 212 Sebut Ini Bukti Rezim Jokowi Sudah Panik Atas Gerakan Umat Tolak RUU HIP

Isu Reshuffle Mencuat, PA 212 Sebut Ini Bukti Rezim Jokowi Sudah Panik Atas Gerakan Umat Tolak RUU HIP

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin turut menyoroti isu reshuffle kabinet jilid pertama pemerintahan Presiden Jokowi.

Menurut Novel, isu itu mencuat lantaran rezim pemerintahan saat ini sudah mulai panik atas gerakan umat menolak RUU HIP.

“Memang akhir akhir ini sedang mencuat isu akan adanya reshuffle
kabinet jilid pertama di rezim, ini kepanikan rezim ini karena sangat tersesak oleh umat beragama yang sudah bergerak hampir diseluruh indonesia untuk menolak RUU HIP,” kata Novel saat dihubungi Pojoksatu, Sabtu (4/7).

Namun, kata anak buah Habib Rizieq ini, ummat tetap waspada atas isu reshuffle tersebut. Pasalnya, bisa jadi rezim Jokowi tengah mempersiapkan starategi lain bila ia melakukan reshuffle terhadap para menterinya.

Apalagi, pemerintahan sekarang ini dinilai memang pro terhadap kebangkitan PKI.

“Kita harus waspada kepada isu tersebut karena boleh jadi isu itu dibuat atas kepanikan rezim ini menghadapi penolakan RUU HIP,” ungkapnya.

Karena itu, kata Novel, isu reshuffle itu harusnya dialamatkan terhadap Jokowi, karena selama masa pemerintahannya Indonesia terpuruk disegala bidang.

Belum lagi negara sudah dibanjiri dengan TKA dari China yang terus berdatangan di tengah pandemi.

“Kalau pun ada reshuffle seharusnya yang diganti adalah jokowi karena sudah membuat Indonesia gaduh dan sangat terpuruk disegala bidang yang rakyat sudah semakin susah,” sindir Novel.

Diketahui, isu reshuffle kabinet menghangat usai video rapat terbatas Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) dengan para menteri pada 18 Juni 2020 diunggah Sekretariat Presiden pada 28 Juni 2020.

Dalam rapat terbatas tersebut Jokowi dengan tegas bahkan akan mereshuffle kabinet jika diperlukan demi 270 juta penduduk Indonesia kalau saja para menteri tak bisa tunjukan gebrakan kinerjanya khususnya saat pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ucap Jokowi. Entah buat perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini, (jika) Bapak Ibu tidak merasakan itu, sudah,” kata Jokowi. (fir/pojoksatu)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: